DISWAY BARU

Menjelang Pidato Prabowo di PBB, Dosen UNJA Rumuskan 6 Pesan Diplomasi Indonesia

Menjelang Pidato Prabowo di PBB, Dosen UNJA Rumuskan 6 Pesan Diplomasi Indonesia

Mochammad Farisi, LL.M--

BACA JUGA:Dosen Polkesjam Adakan PkM, Berdayakan Masyarakat dalam Pemanfaatan Rempah Rimpang sebagai Obat dan Minuman

Bagi Indonesia, UNGA adalah panggung untuk menegaskan identitas politik luar negeri: bebas aktif, anti-kolonialisme, serta solidaritas dunia ketiga.

 

Kilas Balik: Soekarno dan Pidato “To Build The World Anew”

 

Sejarah diplomasi Indonesia di PBB tidak bisa dilepaskan dari pidato Presiden Soekarno pada Sidang Umum ke-15, tanggal 30 September 1960. Pidato berjudul “To Build The World Anew” (Membangun Dunia Kembali) bukan hanya retorika biasa, melainkan tawaran ideologis kepada dunia: menjadikan Pancasila sebagai dasar perdamaian internasional.

BACA JUGA:Wabup Muslimin Resmikan Bedah Rumah Kolaborasi IPeKB dan BAZNAS Tanjabtim

Soekarno menyerukan anti-kolonialisme dan anti-imperialisme, sekaligus mengajak bangsa-bangsa dunia membangun solidaritas untuk menciptakan tatanan global yang lebih adil.^3 

 

Dari pidato itu pula, gagasan Gerakan Non-Blok mendapatkan momentum. UNESCO kemudian mengakui pidato tersebut sebagai bagian dari Memory of the World, menegaskan arti pentingnya bagi sejarah diplomasi global.^4

 

Dari sini kita belajar: pidato di UNGA bisa menjadi warisan sejarah, bukan sekadar catatan protokoler.

 

Apa yang Harus Disampaikan Prabowo?

 

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: