AS Serang Iran: Gaya Koboi, Langgar Hukum Internasional!

AS Serang Iran: Gaya Koboi, Langgar Hukum Internasional!

Mochammad Farisi--

Oleh: Assist Prof. Mochammad Farisi, LL.M.

KETEGANGAN geopolitik kembali memanas setelah Amerika Serikat  melancarkan serangan terhadap fasilitas nuklir Iran di Fordo, Natanz dn Isfahan. Dunia internasional, khususnya komunitas hukum internasional, tidak boleh diam melihat praktik sepihak semacam ini terus berulang tanpa akuntabilitas.

Serangan semacam ini bukan hanya mencederai nilai-nilai Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), tetapi juga mengukuhkan standar ganda dan impunitas yang telah lama menggerogoti tatanan hukum internasional. 

BACA JUGA:Senin! Harga BBM Seluruh Indonesia Turun Lagi, Ini Harga Baru Pertamax-Pertalite Berlaku Senin 23 Juni 2025

Sebagai dosen hukum internasional, saya memandang tindakan ini sebagai preseden berbahaya bagi masa depan perdamaian dunia.

 

Pelanggaran Terhadap Piagam PBB dan Prinsip Non-Agresi

Serangan Amerika Serikat ke wilayah Iran, terlebih terhadap instalasi strategis seperti fasilitas nuklir, merupakan tindakan yang secara jelas melanggar Pasal 2 (4) Piagam PBB, yang menegaskan bahwa “Setiap negara anggota harus menahan diri dari ancaman atau penggunaan kekerasan terhadap integritas teritorial atau kemerdekaan politik negara lain.”

BACA JUGA:Minggu! BBM Pertalite Turun Harga,Tak Lagi 10.000/Liter, Harga Asli Pertalite Segini Pada Minggu 22 Juni 2025

Piagam PBB hanya mengizinkan penggunaan kekuatan militer dalam dua situasi: (1) atas dasar mandat Dewan Keamanan PBB (Pasal 42), atau (2) pembelaan diri dalam arti sempit sebagaimana diatur dalam Pasal 51. Serangan AS terhadap Iran ini tidak memenuhi salah satu pun dari dua kriteria tersebut.

Pelanggaran Prinsip-Prinsip Hukum Internasional

Selain melanggar Piagam PBB, tindakan ini juga mencederai prinsip-prinsip fundamental hukum internasional seperti:

BACA JUGA:Tiga Hal yang Wajib Diperhatikan Saat Menempuh Tol Palembang-Lampung Biar Tidak Gelagapan

Prinsip non-agresi: Tidak ada ancaman langsung dari Iran terhadap wilayah AS yang dapat dijadikan dalih agresi.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: