Ditjen LIP Kementan Percepat Oplah dan Cetak Sawah di Provinsi Jambi
Ditjen LIP Kementan Percepat Oplah dan Cetak Sawah di Provinsi Jambi--
JAMBI, JAMBIEKSPRES.CO.ID- Direktorat Jenderal Lahan dan Irigasi Pertanian (Ditjen LIP) Kementerian Pertanian menggelar rapat koordinasi (Rakor) percepatan program optimasi lahan (oplah) dan cetak sawah bersama pimpinan daerah Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jambi di Rumah Dinas Bupati Bungo.
BACA JUGA:Dirjen LIP Tinjau dan Pastikan Progres Cetak Sawah di Kab Bungo Berjalan Baik
Rapat ini dihadiri oleh Gubernur Jambi, Al Haris, Bupati Bungo, Dedy Putra, Bupati Kerinci, Monadi, Bupati Tanjung Jabung Timur, Dillah Hikmah Sari, dan Wakil Bupati Sarolangun, Gerry Trisatwika, Dinas Pertanian Provinsi/Kota/Kabupaten, Dinas Pekerjaan Umum, dan perwakilan Korem Jambi.

Direktur Jenderal LIP Kementan, Hermanto--
BACA JUGA:Konflik Lahan di Desa Betung, 11 Orang dari Tim 12 Bakal Kembali Dipanggil Penyidik
Direktur Jenderal LIP Kementan, Hermanto, mengatakan rakor ini menjadi bagian dari upaya pemerintah dalam mencapai target swasembada pangan secara berkelanjutan melalui program diantaranya oplah dan cetak sawah, sesuai perintah Presiden Prabowo Subianto dan juga arahan langsung Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman.
BACA JUGA:Prihatin Bencana di Sumatera, Walikota Jambi Ajak Warga Rayakan Tahun Baru dengan Doa dan Kepedulian
“Jambi memiliki potensi besar dalam meningkatkan kapasitas produksi pangan melalui oplah dan cetak sawah. Jambi juga menjadi salah satu wilayah prioritas karena ketersediaan lahannya dinilai cukup luas,” ujar Hermanto di Jambi, Rabu, 17 Desember 2025.
“Target cetak sawah Presiden dan Menteri Pertanian adalah 3 juta hektare selama periode 2024-2029. Tadi Gubernur Jambi mengusulkan cetak sawah seluas 40 ribu hektare. Kami siap mendukung sepanjang lahannya memenuhi persyaratan teknis, tambahnya.
BACA JUGA:Jasa Raharja Gelar Apel Pengamanan Natal 2025 dan Tahun Baru 2026
Hermanto menjelaskan, Provinsi Jambi sebelumnya memang mengalami defisit ketersediaan pangan yang cukup tinggi. Pada 2024, defisit pangan di provinsi tersebut mencapai sekitar 50 persen. Namun pada 2025, produksi pertanian meningkat seiring bertambahnya luas tanam dan peningkatan produksi dampak dari adanya program oplah dan cetak sawah sehingga defisit ketersediaan pangan yang bersumber dari Jambi menjadi 37 persen, katanya.
BACA JUGA:Pemkab Kerinci akan Serahkan SK PPPK Paruh Waktu, 2.733 Tenaga Guru, Teknis, dan Kesehatan
“Usulan dan target yang disampaikan pada rakor ini semoga bisa terealisasi terutama dalam memperkuat swasembada beras provinsi Jambi di waktu mendatang,” katanya.
Sementara itu, Gubernur Jambi, Al Haris menyatakan komitmennya untuk mendorong percepatan pelaksanaan program tersebut secara cepat dengan melibatkan berbagai unsur di wilayah Jambi. “Karena itu, kami siap menyediakan lahan pertanian tambahan hingga 40 ribu hektare guna memperkuat kemandirian pangan daerah sekaligus mendukung target swasembada pangan nasional secara berkelanjutan,” jelasnya. (*)
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:


