Museum Siginjei Kupas Sejarah Pakaian Adat Jambi melalui Kegiatan Seminar
Foto bersama--
Menurutnya, upaya pelestarian batik Jambi perlu terus dilakukan agar tidak tergerus oleh perkembangan zaman. “Secara sejarah, batik Jambi sudah ada sejak lama, namun baru mulai digaungkan kembali keberadaannya secara luas pada era 1970-an,” ujarnya.
BACA JUGA:Tinjau Makan Bergizi Gratis, Bupati M. Syukur: Anak-Anak Semakin Semangat Sekolah
Sementara itu, Abdurrahman, guru sejarah yang menjadi salah satu narasumber, menekankan pentingnya seminar semacam ini sebagai sumber pembelajaran kontekstual. Ia menilai koleksi pakaian adat di museum dapat dimanfaatkan sebagai media belajar sejarah dan budaya yang lebih hidup bagi generasi muda.
Kasi Pengelola Koleksi Museum Siginjei, Miki Widyawati S menyampaikan bahwa kegiatan seminar ini merupakan bagian dari komitmen museum dalam memperkuat literasi budaya. “Museum tidak hanya menjadi tempat penyimpanan koleksi, tetapi juga ruang diskusi dan transfer pengetahuan tentang sejarah dan budaya Jambi,” ungkapnya.
BACA JUGA:Al Haris Terima Anugerah Keterbukaan Informasi Publik 2025
Melalui seminar ini, diharapkan kesadaran masyarakat terhadap nilai budaya pakaian adat Jambi semakin meningkat, sekaligus mendorong upaya pelestarian warisan budaya daerah secara berkelanjutan. (kar)
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:


