Museum Siginjei Kupas Sejarah Pakaian Adat Jambi melalui Kegiatan Seminar
Foto bersama--
JAMBI, JAMBIEKSPRES.CO.ID - Museum Siginjei kembali menegaskan perannya sebagai pusat edukasi dan pelestarian budaya dengan menggelar Seminar Kajian Koleksi Pakaian Adat Jambi pada Senin (15/12). Kegiatan yang berlangsung di ruang Introduction Museum Siginjei ini diikuti oleh berbagai kalangan, mulai dari guru sejarah, mahasiswa, hingga pemerhati sejarah dan budaya daerah.
BACA JUGA:Bukan Sekadar Nonton Bareng: Cara B ERL Menghadirkan Kebersamaan Nyata untuk Ratusan Mitranya

Salah satu narasumber saat menyampaikan materi seminar--
Seminar ini bertujuan untuk mengulas secara mendalam makna, ciri khas, serta perkembangan pakaian adat Jambi dari masa ke masa. Pakaian adat tidak hanya dipandang sebagai busana tradisional, tetapi juga sebagai warisan budaya yang merepresentasikan identitas, nilai sosial, dan sejarah masyarakat Jambi.
BACA JUGA:Pansel Umumkan Empat Nama Calon Direktur dan Komisaris Perseroda Sarolangun

Pemberian doorprize kepada peserta yang aktif dalam kegiatan seminar--
Salah satu pembahasan utama dalam seminar tersebut adalah ciri khas warna pada pakaian adat Melayu Jambi, khususnya batik dan baju kurung. Warna merah dan biru disebut sebagai warna dominan yang memiliki makna historis.
Pada masa lalu, warna-warna tersebut identik dengan status sosial tinggi dan kerap dikenakan oleh para petinggi kerajaan, seperti raja dan hulubalang. Warna tersebut menjadi pusat perhatian karena melambangkan kewibawaan, keberanian, dan kekuatan.
BACA JUGA: Debit Sungai Batanghari Naik, Bupati Muaro Jambi Imbau Warga Waspada Banjir
Selain warna, seminar juga mengulas keunikan pakaian adat Jambi dibandingkan dengan daerah Melayu lainnya. Perbedaan paling menonjol terletak pada motif yang digunakan.
Batik Jambi memiliki motif-motif khas yang mencerminkan identitas daerah, di antaranya motif Sultan Thaha, Angso Duo, durian pecah, serta motif-motif flora dan fauna khas Jambi. Motif-motif tersebut tidak hanya bersifat dekoratif, tetapi juga sarat makna filosofis dan sejarah lokal.
BACA JUGA:Mengenang Warisan Visioner Raden Bei Aria Wirjaatmadja dalam 130 Tahun Perjalanan BRI

Dialog interaktif antara peserta dengan narasumber--
Pembatik Jambi, Datuk Zainul Bahri, dalam pemaparannya menjelaskan bahwa Batik Jambi telah dikenal sejak abad ke-7. Ia menyebut Batik Jambi bisa disebut sebagai salah satu batik tertua di Sumatera.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:


