Anak Anak Nipah
Anak Anak Nipah--
“Idi' ga, Malluru? " Seutas suara serak dan lembut menepuk pundak ku dari belakang, suara Pak Imam. Dia sangat hafal jalan pergi dari rumahnya ke Masjid Al Ikhlas, mesjid kami. Tongkat kayu dari pohon jambu biji, selalu setia di tangan kanan, membantu nya berjalan di jalan desa, jalan cor dengan bebatuan koral putih sebesar kepalan orang dewasa. Lebar jalannya hanya satu meter. Selebihnya tanah di kanan dan kiri.
”Iyyek, Fuang" Aku menjawab pertanyaan Pak Imam. Iyyek adalah bahasa halus dalam bahasa Bugis yang berarti iya. Bahasa pasarannya adalah Iyyo, biasa dipakai jika lawan berbicara sepantaran.
“mari kita ke Masjid, sebentar lagi maghrib, kita shalat bersama" Ujar Pak Maje sambil tersenyum. Senyuman ikhlas seorang lelaki yang usianya telah termakan lebih dari setengah abad.
Masjid Al Ikhas sebenarnya lebih tepat disebut Musholla atau Langgar karena selain ukurannya yang kecil, juga tidak dipakai sebagai tempat shalat jum'at. Bangunannya keseluruhan kayu, dinding papan berwarna biru laut sengaja dipasang berjarak satu inchi. Terpal biru pun dipasang di bawah atap seng untuk mengurangi hawa panas pada siang hari. Empat kayu balok ukuran 12 cm x 12 cm menjadi tiang penyangga tengah.
”Allahuakbar Allahuakbar, Laa ilaaha illAllah" sahutku mengumandangkan adzan. Khidmat tiada tara mencium bumi namun melangitkan doa.
Sekolah dasar ku berjarak lebih kurang 30 menit berjalan kaki. Aku dan teman-teman terbiasa berjalan tanpa alasan kaki, entah kenapa. Jika menjumpai jalan yang menampung air hujan bercampur lumpur, dengan sengaja aku lewati dan membuat bunyi seperti dayung membelah air dengan cepat.
Jalanan yang dilalui sebenarnya adalah kebun kelapa hybrida yang beberapa 1 meter lebih lebarnya di waqaf kan untuk akses jalan antar dusun. Pemandangan yang tidak pernah absen sepanjang jalan tentu pepohonan kelapa yang sesekali diselingi beberapa pohon pisang batu, pohon pinang, atau pun jambu biji dan jambu bol yang berwarna merah berair manis.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:



