Terbukti, kata dia, jok kulit buatan Garut ini telah lolos uji nasional maupun internasional, dengan daya tahan 30-50 tahun dan harga 50 persen lebih murah dari buatan asing karena tidak perlu mengimpor.
Sebagai inisiator penggunaan jok pesawat dalam negeri, memamerkan contoh produk di Bali International Airshow selain untuk mengenalkan produksi dalam negeri, juga dilakukan untuk memantik semangat UKM lainnya bahwa perajin dapat berkolaborasi dengan dunia aviasi.
Saat ini juga, menurut Danang, perusahaan maskapai lebih tertarik menggunakan jok berbahan kulit, sebab memiliki nilai estetika dan kualitas lebih baik daripada berbahan kain biasa.
“Ini sesuai kampanye bangga buatan Indonesia, ini jadi bukti nyata ada produk buatan Indonesia, dan upaya memberi wawasan baru kepada pengunjung terhadap industri penerbangan,” ujarnya pula. (*)