JAMBI, JAMBIEKSPRES.CO.ID – Dosen Farmasi Politeknik Kesehatan Kemenkes Jambi (Polkesjam), Jumat (7/7) menggelar kegiatan pengabdian masyarakat kepada kader PKK di Kelurahan Tanjung Johor, Kecamatan Pelayangan Kota Jambi. Kegiatan pengabdian masyarakat kali ini bertujuan untuk peningkatan pengetahuan “DAGUSIBU”.
Tim ini terdiri dari Dr. Dona Muin, S.Far, M.Si, Apt., sebagai ketua dengan anggota Drs. Sabarudin, M.Sc dan Sofiyetti, SKM, M.Gizi.
DAGUSIBU adalah singkatan dari Dapatkan, Gunakan, Simpan, Buang. Dimana dalam kegiatan ini lebih memberikan pengetahuan kepada masyarakat khususnya Ibu - ibu melalui kader PKK, mengenai dimana tempat mendapatkan obat yang terbaik dan terjamin.
Kader PKK di Kelurahan Tanjung Johor, Kecamatan Pelayangan, Kota Jambi menerima sosialisasi DAGUSIBU--
Kemudian cara menggunakan obat yang baik, cara menyimpan obat yang benar dan cara membuang obat yang sudah tidak digunakan atau sudah kadaluarasa.
“Tidak bisa kita pungkiri masyarakat saat ini banyak melakukan pengobatan sendiri untuk penyakit – penyakit ringan. Untuk itu perlu pemahaman yang baik tentang dimana mendapatkan obat yang terjamin, cara gunakan obat, cara menyimpan hingga cara membuangnya,” jelas Dr. Dona Muin, S.Far, M.Si, Apt., ketua Tim Pengabdian Kepada Masyarakat.
Kader PKK di Kelurahan Tanjung Johor, Kecamatan Pelayangan, Kota Jambi menerima sosialisasi DAGUSIBU--
Ditambahkannya, banyaknya jenis obat yang beredar di pasaran, disertai informasi yang kurang memadai akan menimbulkan kesalahan dalam penggunaan obat. Setiap jenis obat memiliki cara penggunaan yang berbeda, baik itu Obat minum (Tablet, pil, kapsul, serbuk atau sirup), Obat Tetes Mata dan Salep Mata, Obat Kulit ( salep, krim, gel atau pasta), Obat Tetes Hidung, Obat Tetes Telinga dan Suppositoria.
Masyarakat juga harus paham tentang cara penyimpanan obat sesuai petunjuk penyimpanan yang tepat. Mulai dari penyimpanan di tempat yang tidak terkena matahari langsung, kering dan tidak lembab. Perlu diperhatikan juga tempat penyimpanan yang jauh dari jangkauan anak – anak.
“Salah satu yang kurang diperhatikan adalah proses pembuangan obat yang kadaluarsa. Dimana obat kadaluarsa tidak boleh dibuang sembarangan karena beresiko disalahgunakan atau diminum oleh orang. Oleh karena itu hendaknya obat dapat dibuka dahulu kemasannya kemudian dihancurkan lalu di buang ke tempat sampah,” jelas Dr. Dona Muin, S.Far, M.Si, Apt. (uci)