Terbaru! Jambi Akan Punya Pelabuhan Existing Batu Bara Bisa Tampung 15.000 Angkutan dan Masuk Via Jalan Khusus

Kamis 09-02-2023,18:33 WIB
Reporter : Andri Brilliant Avolda
Editor : Dona Piscesika

JAMBI, JAMBIEKSPRES.CO.ID - Tak lama lagi Provinsi Jambi akan punya pelabuhan existing baru, khusus untuk bongkar dan muat komoditas batu bara. 

 

Pelabuhan existing ini akan sangat besar, memiliki daya tampung mencapai 30 juta metric ton batu bara.

 

Tak hanya itu, pelabuhan ini nantinya juga akan mampu menampung 15.000 angkutan truk batu bara karena memiliki kantong parkir sepanjang 3 kilometer yang terbentang di bibir sungai sekitar pelabuhan.

 

BACA JUGA:

 

Harga BBM Swasta Turun, BBM Pertamina Naik, Ini Daftar Harga Baru Pertalite-Pertamax Per 11 Februari 2023

 

Empat Angkutan Batu Bara di Kota Jambi Hadapi Denda Rp 50 Juta, Pekan Depan Sidang di Tempat Terbuka

 

Kantong parkir ini juga akan dilengkapi beberapa fasilitas. Tersedia tempat ibadah dan juga rest area agar sopir angkutan batu bara bisa punya tempat singgah saat antri dan berhenti di kantong parkir yang tersedia.

 

Pelabuhan existing batu bara ini juga akan ditembus angkutan dari mulut tambang melalui jalan khusus batu bara yang kini sedang tahap pembangunan.

 

Pengembang pelabuhan existing ini adalah PT Putra Bulian Properti. Wilson Jacobs, Direktur PT Putra Bulian Properti mengatakan, pelabuhan existing ini dibangun di Dusun Mudo Kabupaten Muaro Jambi dan ditargetkan bisa operasi setelah jalan khusus batu bara rampung.

 

PT Putra Bulian Properti juga adalah salah satu investor pembangunan jalan khusus angkutan batu bara di Provinsi Jambi. 

 

PT. Putra Bulian Propertindo membangun konstruksi jalan khusus angkutan batu bara sepanjang 143 kilometer, menempuh tiga kabupaten, dari Kabupaten Sarolangun menuju Kabupaten Batanghari dan berakhir di Kabupaten Muaro Jambi. 

 

PT. Putra Bulian Propertindo melakukan pembangunan jalan khusus ini secara bertahap. 

 

Kata Wilson perusahaannya telah memulai pekerjaan jalan khusus tahap pertama dari Dusun Mudo hingga Kilangan sepanjang 77 kilometer. 

 

Sementara Februari 2023 ini, PT Putra Bulian Properti akan lanjut melakukan pembangunan jalan khusus angkutan batu bara tahap kedua sepanjang 66 kilometer dari Kilangan berakhir di Lubuk Napal Kabupaten Sarolangun. 

 

PT Putra Bulian Properti menargetkan tahun 2024 jalur khusus angkutan batu bara  ini akan melengkapi jalan khusus batu bara di Provinsi Jambi. 

 

Adapun spesifikasi konstruksi jalan khusus angkutan batubara ini memperhatikan kualitas dengan kapasitas beban lebih kurang 120 ton. 

 

Jalan khusus batu bara ini nanti juga bisa  digunakan dalam berbagai cuaca. Angkutan batu bara diharapkan bisa membawa muatan batu bara melaju dalam kecepatan minimum 50 km/jam, ramah lingkungan karena tingkat debu yang relatif rendah polusi.

 

Pemerintah Provinsi Jambi saat ini memang tengah fokus membangun jalan khusus batu bara. 

 

Didukung tiga perusahaan swasta termasuk PT Putra Bulian Propertindo. 

 

Dua perusahaan lain yang ikut membangun jalan khusus batu bara di Jambi yaitu PT  Intitirta Primasakti.

 

PT Intitirta Primasakti akan melakukan konstruksi Ruas Mandiangin-Muara Sebo Ilir yang akan melewati Kecamatan Mandiangin -  Bathin XXIV - Muara Tembesi - Muara Bulian - Muara Sebo Ilir

 

PT Intitirta Primasakti berinvestasi membangun ruas ini dengan panjang 95 Kilometer hingga titik akhir Pelabuhan Tenam di Muaro Sebo Ilir Batanghari. 

 

Diungkapkan Bambang, Dirut PT  Intitirta Primasakti hingga awal tahun 2023 ini pihaknya telah menyelesaikan ruas jalan khusus batu bara sekitar 15,3 kilometer dari target 95 kilometer, November 2023 diharapkan bisa rampung 

 

Sementara perusahaan ketiga yang ikut berinvestasi membangun jalan khusus batu bara Jambi yaitu PT. Sinar Agung Sukses. 

 

PT Sinar Agung Sukses akan mengerjakan ruas Pauh-Jaluko yang akan melalui daerah Kecamatan Pauh - Mandiangin - Mandiangin Timur - Bajungan - Mestong - Jambi Luar Kota. 

 

PT. Sinar Agung Sukses akan memulai konstruksi pada Februari 2023 dan menargetkan bisa rampung pada tahun 2024 bersamaan dengan jalan khusus batu bara ruas lainnya yang juga tengah dibangun dua perusahaan lain. 

 

Direktur Utama PT. Sinar Agung Sukses, Davit Pratama mengatakan segala proses pembangunan telah dilengkapi. 

 

Mulai dari  izin kelayakan lingkungan, kelayakan lalu lintas dan izin mengelola terminal untuk kepentingan sendiri (TUKS). 

 

Pihaknya diakui Davit siap membantu pemerintah Provinsi Jambi, agar jalan khusus angkutan batu bara ini berjalan lancar sesuai target, sesuai  harapan banyak pihak. 

 

Dongkrak Produksi Batu Bara Jambi

 

Pembangunan jalan khusus batu bara dan pelabuhan existing secara langsung akan berdampak pada jumlah produksi batu bara Jambi secara umum. 

 

Harry Endria, Kepala Dinas ESDM Provinsi Jambi mengatakan, masalah transportasi menjadi persoalan besar dalam produksi tambang di Jambi. 

 

Sejak Januari hingga November 2022 jumlah produksi batu bara Jambi  baru tercapai 17,3 juta ton, jauh di bawah kuota yang diberikan Kementerian ESDM yaitu 42 juta ton untuk tahun 2022. 

 

Padahal Provinsi Jambi hingga kini memiliki cadangan yang sangat berlimpah, sekitar 1,9 miliar ton bisa untuk 100 tahun lagi. 

 

Provinsi Jambi hingga hari ini masih mengandalkan jalan nasional sebagai akses dari mulut tambang ke pelabuhan. 

 

Temuan DPR RI di lapangan,  50 persen jalan nasional di Jambi digunakan angkutan truk batu bara untuk membawa hasil produksinya.

 

Jalan nasional yang digunakan tersebar di Kabupaten Tebo, Kabupaten Sarolangun, Kabupaten Batanghari, Kabupaten Muaro Jambi dan Kota Jambi. 

 

BACA JUGA:Jepang Diminta Tunda Kucuran Dana untuk Tol Padang-Pekanbaru, Tiga LSM Antar Surat ke Tokyo

 

Jalan nasional ini menjadi akses perusahaan batu bara untuk membawa hasil produksi ke jalur ekspor di 11 Terminal Umum Kepentingan Sendiri (TUKS) di Pelabuhan Talang Duku Muaro Jambi. 

 

Ismed Wijaya, Kepala Dishub Provinsi Jambi pada Jambi Ekspres mengatakan 11 TUKS itu mampu menampung 4.500 ton batu bara setiap harinya yang bisa dimuat oleh 1000 unit truk angkutan batu bara. 

 

TUKS yang ada didukung pula dengan 3 stockpile untuk penumpukan sementara batu bara sebelum diangkut oleh tongkang sebagai transportasi lanjutan menuju jalur ekspor. 

 

Hanya saja, masalah distribusi truk batu bara dari mulut tambang ke TUKS jadi kendala utamanya karena belum memiliki jalan khusus.

 

Sementara itu Gubernur Jambi Al Haris mengatakan, jika nanti tiga ruas jalan khusus batu bara yang kini sedang konstruksi rampung, maka akan berdampak secara langsung terhadap jumlah produksi batu bara di Provinsi Jambi. 

 

BACA JUGA:Bersiaplah! Ini Jadwal Rampung Jalan Khusus Angkutan Batu Bara Jambi

 

Bagaimanapun komoditi batu bara katanya telah ikut menopang perekonomian di Provinsi Jambi karena telah melibatkan banyak pihak.

 

Ia berharap tahun 2024 sesuai rencana, semua jalan khusus batu bara bisa tuntas dan masyarakat umum bisa kembali nyaman menggunakan jalan nasional dan tak lagi ada polemik antara angkutan batu bara dan masyarakat yang terdampak. (aan/dpc)

Kategori :