Elex Sarmigi Tuangkan Penelitian Kecenderungan Kecurangan Pengelolaan Dana Desa

Elex Sarmigi Tuangkan Penelitian Kecenderungan Kecurangan Pengelolaan Dana Desa

Promovendus menyampaikan pemaparan-Foto: Istimewa-

JAMBI – Elex Sarmigi berhasil menuangkan penelitian mengenai Analisis Kecenderungan Kecurangan Pengelolaan Dana Desa, Menggunakan Model ISCCORE, dengan Religiusitas sebagai Variabel Moderating, dalam Ujian Promosi Doktor Ekonomi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Jambi (FEB-UNJA). Ketua Sidang, Prof. Dr. H. Haryadi, S.E.,M.M.S mengatakan, Program Doktor Ekonomi FEB-UNJA kembali menambah jumlah lulusan Doktor Ekonomi, disertasi yang diteliti Promovendus terkait masalah kecurangan yang suatu hal sudah umum, bukan hanya di Provinsi Jambi, namun juga di Indonesia.

BACA JUGA:Warga Kota Medan Full Senyum! BBM Turun Rp880/Liter, Ini Harga Baru Pertamax-Pertalite Rabu 25 Juni 2025

“Apalagi banyak faktor yang mempengaruhi kecurangan, termasuk yang menarik diteliti Promovendus adalah religiusitas atau nilai-nailai agama, tanpa nilai agama, pendidikan dan pelatihan, maka kecurangan dapat berkembang, sehingga diperlukan nilai-nilai tersebut, guna menekan angka kecurangan, termasuk yang paling penting ketidakadilan,” kata Ketua Sidang, Prof. Dr. H. Haryadi, S.E.,M.M.S kemarin (25/6).


Promovendus bersama penguji eksternal-Foto: Istimewa-

Namun yang terpenting adalah bagaimana mengaplikasikan disertasi sehingga bisa diterapkan dalam masyarakat, dan ini merupakan kontribusi besar bagi masyarakat.

BACA JUGA:Polres Tanjab Barat Berbagi Sembako untuk Sesama

“Termasuk masyarakat Kabupaten Kerinci tempat Promovendus mengabdi,” terangnya.


Promovendus berfoto bersama Tim Penguji dan keluarga-Foto: Istimewa-

Sementara, Promotor, Prof. Dr. Sri Rahayu, S.E.,M.S.A.,Ak.CA menambahkan, hasil riset sangat menarik dan topik yang dimabil pun sangat kekinian, karena Desa mengelola dana yang cukup besar, yang diamanahkan oleh Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah, hasil penelitian Promovendus terdapat satu variabel baru, yakni ketidakadilan yang mampu mempengaruhi pencegahan fraud (kecurangan) dalam pengelolaan Dana Desa.

“Promovendus merencanakan untuk mengembangkan lagi penelitiannya dengan menambahkan unsur budaya daerah, apakah unsur budaya daerah mampu mempenagruhi pencegahan fraud untuk pengelolaan Dana Desa” ujar Promotor, Prof. Dr. Sri Rahayu, S.E.,M.S.A.,Ak.CA.


Tim Penguji sidang promosi Elex Sarmigi-Foto: Istimewa-

Elex Sarmigi mengatakan, alasan diirinya mengangkat penelitian ini adalah pengembangan dari Tesis Starta 2 dirinya, yang meneliti mengenai equitizen citivity yang terbagi menjadi dua, pertama orang berprilaku tidka etis disebabkan oleh distribusi keadilan dan ketidakadilan.

“Yang menyebabkan orang berbuat curang adalah karena adanya faktor ketidakadilan, dari teori tersebut kami coba kembangkan fraud hexagon atau fraud score, ada 6 indikator pertama stimulu/pendekatan, lalu kapabiltas/kemampuan, kolusi, kesempatan, rasionalisasi dan keenam adanya egoisme,” papar Elex Sarmigi.

Dari enam variabel sebelumnya dicoba diterapkan variabel baru yang ditemukan saat diirinya di Starta 2 karena ketidakadilan, lalu dilakukan elaborasi ternyata dalam penelitian bisa menemukan model baru yang dinamakan ISCCORE.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: