DISWAY BARU

Harga Cabai di Kota Jambi Makin Pedas, Sudah Tembus Rp80 Ribu Per Kilogram

Harga Cabai di Kota Jambi Makin Pedas, Sudah Tembus Rp80 Ribu Per Kilogram

PASAR: Salah satu pedagang cabai di Pasar Angso Duo Kota Jambi, saat tengah menanti pembeli.--

JAMBI, JAMBIEKSPRES.CO.IDHarga cabai kembali membuat warga Kota Jambi mengelus dada. Berdasarkan data resmi Sistem Informasi Harga Komoditas (Siharko) milik Pemerintah Kota Jambi, komoditas cabai merah mengalami lonjakan signifikan.

Kamis (4/12) tembus di angka Rp80 ribu per kilogram

BACA JUGA:Pakai Modus Identitas Palsu, Warga Rohingnya Nyaris Dapat Paspor RI

Kenaikan ini menjadi salah satu yang tertinggi dalam beberapa bulan terakhir, memicu keluhan dari pedagang maupun masyarakat.

Kenaikan harga cabai kali ini dinilai tidak hanya mengganggu stabilitas pasar, tetapi juga mengurangi daya beli masyarakat. Warga yang menggantungkan kebutuhan dapur pada pasar tradisional terpaksa mengurangi pembelian, bahkan sebagian memilih beralih ke bumbu olahan sebagai alternatif.

BACA JUGA:Lelang Jabatan Pemkot Jambi! 35 Nama Lolos Administrasi, Siapa yang Bakal Dipilih?

Di Pasar Angso Duo, salah satu pusat distribusi bahan pangan terbesar di Jambi, sejumlah pedagang mengaku kesulitan mendapatkan pasokan cabai. Ana, pedagang cabai yang ditemui di lapaknya, mengatakan bahwa kenaikan harga ini bukan semata akibat tingginya permintaan, tetapi juga karena pasokan yang semakin terbatas.

“Stok dari distributor beberapa minggu terakhir ini berkurang. Sudah sedikit, harganya juga naik dari sananya. Jadi mau tidak mau kami juga jual lebih mahal,” ujarnya.

BACA JUGA:PalmCo Salurkan 500 Ton Minyak Goreng untuk Korban Banjir Sumatera

Ana mengaku situasi ini membuat pedagang berada pada posisi sulit. Bila harga ikut dinaikkan, pelanggan mengeluh. Namun jika dipaksakan menjual lebih murah, pedagang tidak mendapatkan keuntungan yang layak.

“Kami juga serba salah. Pembeli banyak yang mundur ketika tahu harga sudah Rp80 ribu. Tapi kami pun tidak bisa menurunkan harga, karena ambilnya sudah tinggi,” tambahnya.

Keluhan tidak hanya datang dari pedagang, tetapi juga dari masyarakat. Fitri, ibu rumah tangga asal Kecamatan Jelutung, mengaku terkejut saat mendapati harga cabai melonjak drastis dalam waktu singkat.

“Biasanya saya beli seperempat kilo untuk stok beberapa hari. Tapi sekarang mau beli seperempat saja sudah terasa berat. Kalau begini terus, harus pintar-pintar cari alternatif,” katanya.

BACA JUGA:Apresiasi Bupati Tanjabbar atas Dukungan yang Diberikan SKK Migas PetroChina di Bidang Pengembangan Pendidikan

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: