DISWAY BARU

Debit Sungai Batang Merao Meningkat, Warga Kerinci dan Sungai Penuh Siaga

Debit Sungai Batang Merao Meningkat, Warga Kerinci dan Sungai Penuh Siaga

Debit Sungai Batang Merao Meluap. Jalan simpang tiga ke Tanjung Rawang Kec Hamparan Rawang sampai di Jalan--

KERINCI, JAMBIEKSPRES.CO.ID – Hujan deras yang mengguyur wilayah Kerinci dan Kota Sungaipenuh sejak Rabu malam (26/11/2025) memicu kenaikan debit Sungai Batang Merao pada Kamis pagi (27/11/2025). Arus sungai terpantau mengalir lebih deras dan lebih tinggi dari kondisi normal. Warga yang tinggal di bantaran sungai pun langsung berjaga dan mengamankan barang-barang penting untuk mengantisipasi potensi banjir.

BACA JUGA:Kemenhub Terapkan Teknologi TOS, di Terminal Alam Barajo, Bus Tak Perlu Lagi Antre Ramcek Manual

Hujan tanpa henti sepanjang malam menimbulkan gangguan di sejumlah kawasan rawan. Beberapa warga melaporkan kenaikan permukaan air yang berlangsung cepat, serta perubahan warna air sungai yang tampak semakin keruh. Kondisi tersebut memunculkan kekhawatiran terhadap kemungkinan terjadinya banjir bandang.

BACA JUGA:Update Harga Emas di Pegadaian Jumat 28 November 2025, Hari Ini Stabil Jadi Segini

BMKG Stasiun Depati Parbo terus memantau intensitas hujan sejak pagi. Kepala Stasiun, Kurnia Ningsih, menyampaikan bahwa cuaca ekstrem masih berpotensi berlanjut dalam beberapa hari ke depan. Ia mengimbau warga untuk menjauhi tepi sungai, berhati-hati saat melintas di jalan licin, dan waspada terhadap risiko pohon tumbang akibat angin kencang.

BACA JUGA:Tiga Nama Dikirim Ke Pusat, Hari ini Muswil PKB Jambi Digelar

Menurut BMKG, pertemuan arus angin dari Samudra Hindia dengan aliran angin dari wilayah Jambi menuju Sumatra Barat menyebabkan terbentuknya awan hujan dengan intensitas tinggi.

"Nilai Dipole Mode Index (DMI) -0,99 turut meningkatkan suplai uap air ke pesisir barat Sumatra. Selain itu, aktivitas Monsun Asia serta gelombang MJO yang sedang melintas memperkuat pertumbuhan awan konvektif sehingga hujan turun lebih deras dan berlangsung lebih lama," jelasnya 

BACA JUGA:Warga Padati Balitbang Coffee Corner, Bupati M. Syukur Dorong Inovasi untuk Ikon Baru Merangin

BMKG juga memperingatkan warga yang tinggal di area perbukitan dan sepanjang aliran sungai untuk meningkatkan kewaspadaan. Masyarakat diminta segera melapor jika menemukan tanda-tanda bahaya seperti tanah yang mulai retak, tebing mengeluarkan suara, debit air meningkat dengan cepat, serta arus sungai yang tiba-tiba berubah warna.

Hujan diperkirakan masih akan turun secara bertahap dari pagi hingga malam menjelang akhir pekan. BMKG mengimbau warga menjaga kebersihan saluran air serta menghindari perjalanan ke wilayah perbukitan saat hujan sedang meningkat.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kerinci menetapkan enam kecamatan sebagai wilayah dengan risiko tinggi bencana tanah longsor termasuk juga potensi banjir. Penetapan ini dilakukan setelah BPBD melakukan pemetaan menyeluruh terhadap kondisi geografis dan kerentanan bencana di sejumlah titik rawan.

BACA JUGA:Beraksi Sejak 2024, Pelaku Curanmor Viral Asal Sumsel Gasak 40 Motor di Muaro Jambi

Kepala Pelaksana BPBD Kerinci, Dedi Andrizal, menyampaikan bahwa enam kecamatan yang masuk kategori rawan longsor adalah Siulak Mukai, Air Hangat, Depati Tujuh, Batang Merangin, Air Hangat Timur, dan Kayu Aro Barat. Enam wilayah tersebut dinilai memiliki tingkat kerentanan tinggi karena berada di sekitar aliran sungai dan kawasan perbukitan.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber:

Berita Terkait