Pemkab Tebo dan WWF Pastikan Pembangunan Berkelanjutan Kawasan Hutan
![Pemkab Tebo dan WWF Pastikan Pembangunan Berkelanjutan Kawasan Hutan](https://jambiekspres.disway.id/upload/2916a7280b800f1833bd520131c98c3f.jpg)
Kegiatan dialog pembangunan berkelanjutan yang diadakan WWF. -Foto: ANTARA/HO-WWF-
JAMBI, JAMBIEKSPRES.CO.ID - Pemerintah Kabupaten Tebo dan WWF Indonesia memastikan pembangunan berkelanjutan melalui praktik baik masyarakat di kawasan hutan Bentangan Bukit Tigapuluh.
Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Kabupaten Tebo Joko Ardiawan dalam keterangan tertulis yang diterima di Jambi, Kamis, menyampaikan apresiasi atas kontribusi WWF Indonesia dalam mendorong pembangunan berkelanjutan di Kabupaten Tebo.
Ia juga menekankan pentingnya peran serta berbagai pihak dalam mengatasi isu deforestasi yang masih menjadi ancaman bagi Kabupaten Tebo.
“Praktik baik yang sudah dilakukan ini harus kita gaungkan dan kita promosikan untuk menjadi inspirasi di tempat lain. Pendekatan penguatan lokal menjadi sangat penting dalam melakukan program yang ada di Tebo, untuk identitas masyarakat Kabupaten Tebo ini,” katanya, dikutip dari Antara.
Joko menjelaskan ketahanan keluarga menjadi kunci dalam menjawab ancaman terhadap keberlanjutan lingkungan dan kesejahteraan masyarakat.
Salah satu upaya penting yang dilakukan WWF Indonesia untuk memperkuat ketahanan keluarga adalah meningkatkan kesejahteraan petani karet. Melalui pelatihan dan pendampingan, WWF Indonesia berupaya meningkatkan kualitas dan produktivitas karet, yang akan meningkatkan pendapatan petani dan memperkuat ketahanan ekonomi keluarga mereka.
Ketua Kelompok Tani Karet Maju Bersama Desa Muara Sekalo Budi Ardiansyah menyebutkan bahwa dulunya pemahaman mereka bertani karet hanya mengejar berat, sekarang lebih pada mengejar mutu.
Saat ini, kelompoknya mendapatkan pembelajaran dari berbagai pelatihan untuk mendapatkan mutu sekaligus menjaga keberlangsungan pohon karet.
Project Executant WWF Indonesia Landscape Bukit Tigapuluh Nazli Herimsyah menegaskan pentingnya kontribusi inklusif semua pihak dalam mendorong pembangunan berkelanjutan.
“Jika upaya ini tidak dilakukan bersama-sama, kita menghadapi risiko serius terhadap ekonomi, sosial, budaya, dan lingkungan di masa depan,” katanya.
Sinergi antara pemerintah, masyarakat, dan lembaga swadaya masyarakat menjadi kunci dalam mewujudkan pembangunan berkelanjutan yang berkeadilan dan berkelanjutan.
Dalam hal ini, WWF Indonesia juga mendorong pembentukan forum petani untuk memperkuat posisi tawar petani dalam penjualan karet.
Selain kelompok petani, pendidikan menjadi elemen penting dalam mewujudkan pembangunan berkelanjutan. Oleh karena itu, pelatihan pendidikan untuk pembangunan berkelanjutan diberikan kepada 76 guru di tujuh sekolah di tiga desa.(ANTARA)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: