Eksploitasi Demokrasi: Pemilu Indonesia 2024

Eksploitasi Demokrasi: Pemilu Indonesia 2024

Syahmardi Yacob Guru Besar FEB Universitas Jambi--

Akan tetapi hasil ini tentunya masih menunggu keputusan resmi KPU pada bulan Maret yang akan datang. Maka rakyat kembali kepada aktifitas semula dan bebas dari hiruk pikuk atau riuhnya dari pendukung pasangan yang belum berhasil dan tentunya hanya elit dan parpol pengusunglah sesungguhnya yang menikmati kue besar demokrasi itu sendiri, sementara rakyat kembali hanya menjadi jadi bagian yang mengikuti pemerintah yang berkuasa dengan segala kebijakan yang dibuat dengan balutan yang bernama kesejahteraan, kemakmuran dan keadilan bagi pemegang kuasa sebenarnya bukan rakyat sebagi penentu suara selama ini. Pemilu 2024 bukan hanya tentang siapa yang menang atau kalah, tapi lebih pada bagaimana proses demokrasi dapat berjalan dengan adil, transparan, dan bermartabat. Setiap warga negara memiliki peran penting dalam memastikan bahwa pemilu tidak hanya menjadi ajang eksploitasi, tetapi juga refleksi dari kedewasaan berdemokrasi.

Mari kita ingatkan, sadarkan semua elemen rakyat djadikan pemilu 2024 yang tinggal menunggu tahapan proses keputusan KPU dan siapa pemenang pemimpin Indonesia sesungguhnya sebagai momentum untuk memperkuat kembali fondasi demokrasi Indonesia yang inklusif, partisipatif, dan menghargai keberagaman. (*)

 *) Penulis adalah Guru Besar FEB Universitas Jambi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: