Progres Jalan Tol Jambi Sudah 52 Persen, Vendor Jalan Tol Jambi Dapat Teguran Keras Karena Ini

Progres Jalan Tol Jambi Sudah 52 Persen, Vendor Jalan Tol Jambi Dapat Teguran Keras Karena Ini

TERUS DIBANGUN: Pembangunan Jalan Tol Bayung Lencir-Tempino Seksi 3, sudah selesai 52 persen--

JAMBI, JAMBIEKSPRES.CO.ID - Satuan Kerja (Satker) Pembangunan Jalan Bebas Hambatan (PJBH) Provinsi Jambi memberikan teguran keras kepada para vendor (penyedia jasa).

Pasalnya, empat vendor pasir yang diangkut menggunakan truk bertebaran di sepanjang Jalan Lintas Timur terutama dari Sengeti hingga ke Kota Jambi.

PPK Pembangunan Jalan Tol Bayung Lencir-Tempino Seksi 3, Arief Budiarto mengatakan sudah mengingatkan para vendor untuk menjaga lingkungan.

"Kami sudah kumpulkan para vendor. Vendor ini sudah kita ingatkan untuk selalu menjaga lingkungan. Jadi kita minta untuk memakai terpal dan sebagainya," kata Arief.

BACA JUGA:15 Ruas JTTS Lancar Jaya Dipakai Mudik, Bagaimana Tol Jambi? Berikut Daftar 15 Ruas Jalan Tol Trans Sumatera

BACA JUGA:Jalan Tol Jambi Bisa Digunakan Untuk Mudik Lebaran? Begini Jawaban PPK Pembangunan Tol Baleno

Menurutnya, wajib menggunakan terpal saat mengangkut material tersebut guna menjaga lingkungan dan tidak membahayakan pengguna jalan lain.

"Kami juga mengecek kalau memang truk-nya itu tidak pakai terpal. Maka kita berikan terpal. Tapi, dipotong melalui pembayarannya nanti," ujarnya.

Ia menekankan proyek pembangunan jalan tol Bayung Lencir-Tempino Seksi 3 ini tidak akan menganggu kenyamanan masyarakat apalagi membahayakan pengendara.

"Material kita ada batu, kemudian campuran antara pasir dan batu atau FDG. Per hari para vendor ini, kurang lebih bisa 30-60 trip," jelasnya.

"Hanya saja ini tergantung cuaca, kalau hujan, ya paling 20 trip. Tapi kami ada juga target yang harus dikejar. Kami upayakan pengiriman tetap berjalan," katanya.

Adapun saat ini untuk progres tol Baleno Seksi 3 sendiri sudah mencapai 52,8 persen. Yang diprediksi menjadi kendala pekerjaan. Saat ini adalah cuaca ekstrem dalam pendistribusian material terutama yang didatangkan dari Pulau Jawa.

“Terkendalanya karena Cuaca ekstrem. Kapal mengangkut material tidak bisa bersandar. Terkait Distribusinya saja. Sempat terganggu untuk material split dari Bojonegoro Cilegon,” ujarnya.

Dalam mengatasi itu pihaknya berupaya  menggunakan tiga tugboat sekaligus biar bisa bersandar di pelabuhan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: