Debat Capres 2024, Ganjar Tanya Soal Tata Kelola Bansos Ke Anies, Begini Jawabannya

Debat Capres 2024, Ganjar Tanya Soal Tata Kelola Bansos Ke Anies, Begini Jawabannya

Anies, Prabowo dan Ganjar pada debat Capres 2024--

JAMBI, JAMBIEKSPRES.CO.ID- Kesempatan tanya-jawab di segmen keempat debat terakhir Calon Presiden (Capres) Pemilu 2024 memunculkan pertanyaan kritis dari Ganjar Pranowo (Capres Nomor Urut 3) kepada Anies Baswedan (Capres Nomor Urut 1) mengenai tata kelola bantuan sosial (bansos).

Ganjar menyampaikan perhatiannya terhadap masalah klaim yang tidak valid, cara penyampaian yang tidak benar, dan potensi kecemburuan yang dapat muncul dalam distribusi bansos.

Ganjar Pranowo menjelaskan pandangannya bahwa bansos merupakan kewajiban negara, dan rakyat berhak mendapatkannya.

Namun, dia merinci adanya permasalahan dalam tata kelola bansos, termasuk klaim yang seolah-olah dari orang per orang atau kelompok, data yang tidak valid, serta protes yang tidak terverifikasi dengan baik.

"Pertanyaan saya kepada Pak Anies adalah, menurut Pak Anies kira-kira, bagaimana tata kelola bansos agar, satu, tidak saling klaim, dua, bisa tepat sasaran, tiga, tidak menimbulkan kecemburuan-kecemburuan, sehingga inilah satu harapan yang betul-betul bisa diterima oleh rakyat," kata Ganjar Pranowo.

Anies Baswedan memberikan tanggapannya dengan menekankan prinsip bahwa bantuan sosial harus berfokus pada kebutuhan penerima, bukan pemberi. Anies menegaskan bahwa bansos harus disesuaikan dengan kebutuhan penerima, dan tidak perlu direpel jika tidak dibutuhkan pada waktu tersebut.

"Kita harus menyadari bahwa yang disebut sebagai bansos adalah bantuan untuk si penerima, bukan bantuan untuk si pemberi. Karenanya dia diberikan sesuai dengan kebutuhan si penerima. Kalau penerimanya membutuhkan bulan ini, ya diberi bulan ini. Kalau dibutuhkannya tiga bulan lagi, ya tiga bulan lagi. Tidak usah dirapel semuanya," ungkap Anies Baswedan.

Dialog kritis antara Ganjar dan Anies mengenai tata kelola bansos ini menggarisbawahi pentingnya transparansi, keakuratan data, dan ketepatan sasaran dalam penyaluran bantuan sosial.

Debat ini mencerminkan kebutuhan masyarakat akan tata kelola bansos yang efektif dan efisien, dengan tujuan utama memberikan bantuan yang tepat pada mereka yang membutuhkan. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: