Sopir Batu Bara Jambi Demo Bawa Istri, Tuntutannya Berujung Gas Air Mata

Sopir Batu Bara Jambi Demo Bawa Istri, Tuntutannya Berujung Gas Air Mata

Sopir batu bara Jambi membawa serta istri mereka saat demonstrasi di Kantor Gubernur Jambi Senin (22/1/2024)-Foto: Tangkap Layar IG @jambiekspres-

JAMBI, JAMBIEKSPRES.CO.ID -  Ribuan sopir batu bara Jambi hari ini Senin (22/1/2024) melakukan aksi demontrasi di Kantor Gubernur Jambi.

Menariknya, tak hanya dihadiri para sopir yang umumnya kaum laki-laki, namun juga turut serta kaum perempuan yang merupakan istri para sopir.

Demo ini berlangsun ricuh karena terjadi aksi lempar Kantor Gubernur Jambi sehingga terjadi kerusakan berbagai aset Pemprov Jambi.

Sebenarnya apa tuntutan para sopir hingga turun membawa istri mereka? .

Ternyata mereka meminta pemerintah kembali mengeluarkan izin penggunaan jalan nasional untuk akses membawa batu bara dari mulut tambang hingga ke pelabuhan.
 
Mengingat, sejak awal Januari 2024, Pemerintah Provinsi Jambi resmi melarang angkutan truk batu bara operasional jalur darat dan hanya mengizinkan operasional jalur sungai.  Hal ini dinilai para sopir  telah mematikan mata pencarian mereka sehingga anak-anak dan juga istri mereka jadi kesulitan ekonomi.

Tursiman, koordinator unjuk rasa dari Komunitas Sopir Batubara kepada wartawan mengatakan, keterlibatan para istri sopir ini ke Kantor Gubernur, sekaligus ingin ikut membantu suami mereka, menuntut haknya untuk kembali bisa bekerja.

Demo Berlangsung Ricuh Ada Gas Air Mata

Namun sayang, niat baik demonstrasi sopir batu bara ini ingin pekerjaan mereka kembali bisa aktif, malah harus berujung dengan kericuhan gas gas air mata.

Beberapa oknum tak bertanggung jawab tiba-tiba melempar Kantor Gubernur hingga merusak kaca dan juga beberapa aset Pemprov Jambi.

BACA JUGA:Berapa Jumlah Sopir Batu Bara di Jambi?

Dari pantauan Jambi Ekspres, kaca yang pecah itu adalah kaca ruang kerja Gubernur, wakil gubernur, serta kaca di ruang Asisten 1 dan Asisten 2.

Guna mengusir demonstran yang kian liar, akhirnya berakhir dengan air mata karena pihak kepolisian menembakkan gas air mata dan water cannon ke arah pendemo. Setidaknya ada 2 kali gas air mata yang ditembakkan ke arah pendemo.

Bahkan mobil water cannon milik Kepolisian jadi sasaran para pendemo, mereka melempar banyak batu kea rah water cannon.

Tak hanya itu,  Lampu-lampu taman Kantor Gubernur juga banyak yang pecah oleh pendemo. (aba/fth)




Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: