>

Sukseskan Pemilu 2024, KPU Bungo Ajak Kolaborasi Media Massa

Sukseskan Pemilu 2024, KPU Bungo Ajak Kolaborasi Media Massa

Sukseskan Pemilu 2024, KPU Bungo Ajak Kolaborasi Media Massa--

MUARA BUNGO, JAMBIEKSPRES.CO.ID - Komisi Pemilihan Umum (KPU) membuka diri dengan kritik serta saran terkait suksesi Pemilu serentak 2024 mendatang.

Ketua KPU Bungo, Armidis menyampaikan bahwa ia mengerti betul dengan kekuatan media massa dalam hal penyampaikan informasi kepada masyarakat luas.

Ini dikatakan Armidis dalam kegiatan "Ngobrol Pemilu 2024 Bersama Para Jurnalis di Kabupaten Bungo" pada Jumat (22/12/2023) yang dihadiri oleh komisioner lainnya, Hardianus, Jami'in dan Sri Hartati.

"Sebagai orang yang sebelumnya juga pernah berkecimpung di dunia jurnalistik tentu saya sangat mengerti bagaimana pentingnya peran media massa dalam penyampaian informasi yang lebih luas disamping sosialisasi secara langsung yang juga terus lakukan," buka Armidis.

Katanya, menghadapi Pemilu serentak 14 Februari 2024 mendatang, bukan hanya soal pemberitaan yang baik saja, KPU Bungo juga tidak menutup diri terhadap kritikan membangun dari semua pihak termasuk media massa.

"Insya Allah KPU Bungo terbuka untuk itu. Semakin kita diberikan pengawasan itu akan membuat kualitas dan hasil Pemilu kita semakin baik pula," ungkap Amidis lagi.

Karena itu, ia berharap awak media di Kabupaten Bungo dapat berperan aktif dan memberikan informasi secara massif kepada masyarakat serta mengawasi jika ada pelanggaran di lapangan, baik oleh pihak penyelenggara maupun pihak kontestasi.

"Kami tidak akan mungkin mampu menjangkau dan bisa memberikan informasi dengan semua masyarakat tanpa dibantu oleh pemberitaan dari media," paparnya.

Selain itu, Armidis juga meminta kepada masyarakat Kabupaten Bungo untuk memilih dan menyaring informasi yang didapatkan di sosial media. Karena informasi yang berada di sosial media tersebut tidak menjamin kebenaran dan keabsahannya.

"Jika yang menulis berita itu jurnalis, ia akan melalui beberapa rangkaian dari investigasi atau wawancara hingga dinaikkan ke publik. Sehingga akan terhindar dari berita hoax," tukasnya.(aes)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: