>

Satu-satunya Wisata Pantai di Gaza Sebelum Hancur Lebur Dibom Israel

Satu-satunya Wisata Pantai di Gaza Sebelum Hancur Lebur Dibom Israel

Warga Gaza saat menikmati suasana Pantai Gaza. Pantai ini menjadi satu-satunya lokasi wisata di Gaza Palestina-Foto: Tangkap Layar Video Arab News-

JAKARTA, JAMBIEKSPRES.CO.ID – Gaza beberapa waktu lalu, bukanlah Gaza seperti sekarang yang hancur lebur dibom Israel.

Gaza pada musim panas pada Agustus 2023 lalu, masih memiliki satu tempat wisata pantai Gaza yang sangat ramai dan menjadi favorit masyarakat Gaza.

Namanya Pantai Al-Deira dan Pantai Al-Sudaniya. Ini merupakan satu-satunya lokasi wisata warga di Jalur Gaza yang telah dikelola dengan baik dan punya pemandangan yang sangat indah.

Menurut laporan www.jordan-travel.com posisi Pantai Gaza menghadap ke Laut Mediterania.

Ciri khas pantai ini, pasirnya kuning mengkilat dan airnya jernih bak kristal dari kejauhan dan angin sepoi-sepoi yang sejuk selalu datang jika matahari terang.

Ombaknya juga tak terlalu besar, itu sebabnya jika telah memasuki musim panas, dari anak-anak, remaja hingga orang dewasa ramai menyebur berenang di pantai ini.

Berada di pinggir pantai ini juga akan terlihat laut lepas yang luas dan biru, sangat indah, jika cuaca cerah langitnya juga sangat menawan.

Pantainya memberikan suasana yang tenang sehingga memungkinkan penduduk lokal menikmati dan menghargai pengaruh laut yang sangat nyaman.

Pantai Gaza ini merupakan satu-satunya spot wisata pantai di Gaza, makanya selalu ramai saat akhir pekan atau saat musim panas, seperti yang terjadi pada Agustus 2023 kemarin, padat sekali pengunjungnya.  

Pantai Gaza ini memang sempat ditutup selama kurang lebih dua tahun  akibat konflik Israel dan Palestina, namun kembali dibuka untuk umum sejak 2022 lalu dan langsung diserbu oleh masyarakat lokal Gaza.

Lokasi pantai ini tak jauh dari Israel, ia berada di Beit Lahia, Gaza bagian utara.

Tak jauh dari Pantai Gaza juga terdapat satu-satunya resort bernama Blue Beach Resort.

Resort ini selesai dibangun poada tahun 2014 lalu, namun sayang saat selesai dibangun, kembali pecah perang selama 5 hari antara Israel dan Palestina.

Kemudian setelah itu, tahun 2015 resort yang dibangun oleh Real Estate Investment Palestina ini kembali aktif dan buka untuk masyarakat lokal Gaza yang ingin bersantai sambil berwisata di Gaza.

Saat baru dibuka hanya ada 76 kamar kemudian berkembang dari waktu ke waktu menjadi 162 kamar. Resort ini sering disewa oleh warga Gaza yang memiliki uang lebih untuk menikmati waktu santai dan waktu senggang mereka.  

Tentu saja menginap di resort ini harus merogoh kocek tidak murah, kamar di sana disewa dengan harga bervariasi, mulai dari USD100 hingga USD160 atau sekitar Rp1,5 juta hingga Rp2,5 juta.

Resort ini berdiri di Kawasan yang dikuasai oleh Hamas.

Selain pantai, Kota Gaza juga  menyimpan warisan sejarah dan budaya yang sangat popular dan menyimpan cerita yang sangat kaya. Kota ini juga memiliki landmark yang popular seperti Masjid Agung Omari, yang menunjukkan akar sejarahnya yang dalam.

Kini, masyarakat Gaza masih terus berjuang melawan keadaannya. Kondisi Kota Gaza juga kian memprihatinkan pasca Israel terus menyerang Gaza tiada henti sejak 7 Oktober 2023 lalu.

Pasca Israel mendapat serangan dari Hamas, kemudian Israel membalasnya dengan tak berhenti melakukan pemboman dan poembunuhan warga sipil.

ikutip dari The Guardian, Kementerian Kesehatan Palestina melaporkan hingga Jumat (3/11/2023) jumlah warga Gaza yang tewas telah lebih dari 9.000 orang.

Korban ini terdiri dari 3.760 anak-anak serta 2.326 perempuan. Sementara jumlah warga di Jalur Gaza yang terluka sudah menembus angka 32.000 orang.

Korban di Gaza terus berjatuhan pasca Israel tiada henti melakukan serangan udara ke Jalur Gaza dan menjatuhkan puluhan hingga ratusan bom setiap hari di berbagai titik.

Situasi semakin mencekam karena Israel juga kian agresif melakukan invasi jalur darat.. Tank-tank milik Israel bahkan telah berhasil masuk ke pusat Kota Gaza sejak Kamis kemarin.

Meski dihadapi dengan perlawanan dari pejuang Hamas namun rentetan serangan tetap dilancarkan.
Kini, jangankan berwisata, untuk bisa bertahan hidup dalam hitungan detik ke depan saja, warga Gaza kesusahan. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: