Chaos! RS Indonesia di Gaza Rusak, Perempuan Minum Pil Tunda Haid dan Tank Israel Tembak Warga Sipil

Chaos! RS Indonesia di Gaza Rusak, Perempuan Minum Pil Tunda Haid dan Tank Israel Tembak Warga Sipil

Detik-detik mobil yang dibawa warga sipil di Gaza ditembak tank militer Israel hingga hancur lebur pada Senin (30/10/2023)-Foto: Tangkap Layar Video Yousef Basam/The Washington Post-

JAKARTA, JAMBIEKSPRES.CO.ID – Kondisi Jalur Gaza Palestina sudah semakin chaos (kacau) menyusul serangan tiada henti militer Israel di wilayah tersebut.

Israel memang semakin ganas karena terus menyerang Gaza dari berbagai jalur.

Setelah membombardir banyak gedung hunian warga Gaza, sekolah bahkan juga rumah sakit melalui pesawat tempur jalur udara, kini Israel juga mulai melakukan tekanan dan serangan melalui jalur darat.

Rumah Sakit Indonesia Rusak Terdampak Serpihan Roket

Rumah Sakit Indonesia, tempat warga Gaza mendapat pertolongan medis dan juga tempat mengungsi, kembali terdampak serangan udara Israel pada Selasa (31/10/2023).

Fikri, salah satu relawan MRC Indonesia dikutip Jambi Ekspres melalui video yang diunggah akun Instagram MerciIndonesia melaporkan, di Rumah Sakit Indonesia Gaza terdapat 2.000 warga yang kini sedang berlindung.

Tiga malam terakhir kata Fikri telah menjadi malam-malam yang bergemuruh akibat serangan bom dari militer Israel yang menggempur rumah-rumah milik warga.

“Israel membombardir Jalur Gaza bagian Utara tempat kami berada saat ini, kami mendengar ratusan ledakan keras di telinga kami,” lanjut Fikri.

Bahkan kini kondisi Rumah sakit Indonesia telah penuh dengan serpihan pasir, besi dan serpihan roket yang terbang dan masuk ke area rumah sakit akibat bom yang dijatuhkan Israel di sekitar rumah sakit.

BACA JUGA:PM Israel Tolak Hentikan Perang, Tank Mulai Masuk Gaza Tembak Sana Sini

Tak hanya serangan udara, kata Fikri pihaknya juga mendengar serangan darat yang terjadi di perbatasan Israel dan Gaza bagian Utara.

“Peluru-peluru yang ditembakkan terdengar sangat jelas dari tempat kami berada saat ini (Rumah Sakit Indonesia),”  lanjutnya lagi.

Apalagi rumah sakit dengan perbatasan Israel jaraknya hanya sekitar 2,5 Km saja.

Perempuan Gaza Minum Pil Tunda Haid

Kondisi yang kian rumit membuat banyak perempuan Palestina terpaksa minum pil penunda haid.

Air yang sulit serta pembalut dan tampon yang tak lagi mudah didapat, membuat perempuan di Gaza memilih jalan ini.

Dilaporkan Al Jazeera, minum pil penunda menstruasi terpaksa mereka lakukan karena tengah mengalami kondisi yang menyedihkan pasca serangan Israel yang terus berlanjut di wilayah tersebut.

BACA JUGA:PM Israel Netanyahu Minta Maaf tapi Bukan ke Warga Gaza
 
Menurut Dr Walid Abu Hatab, konsultan medis kebidanan dan ginekologi di Nasser Medical Complex di selatan kota Khan Younis, tablet tersebut memiliki efek samping seperti pendarahan vagina yang tidak teratur, mual, perubahan siklus menstruasi, pusing dan perubahan suasana hati.

Salma Khaled, salah satu perempuan di Palestina mengatakan mereka tidak punya pilihan selain mengambil risiko di tengah gencarnya Israel menyerang dan mengepung Jalur Gaza.

Tank Militer Israel Tembak Kendaraan Sipil

Tak hanya menyerang dari jalur udara,  militer Israel juga telah mulai masuk jalur darat dengan tank-tank perangnya.

Tank Israel masuk bergerak cepat, dalam kegelapan dan siang hari memasuki pinggiran Kota Gaza sejak hari Senin.

Bahkan tank itu telah mencapai jalan raya utama yang menghubungkan utara dan selatan Gaza sepanjang 25 mil.

Terakhir juga beredar video, tank Israel menembak kendaraan warga sipil yang sedang menempuh perjalanan di jalan utama Kota Gaza yang telah disusup militer Israel.

Saat kendaraan itu hendak berbalik arah, saat itu pula mobil itu hancur lebur dibombardir tank milik Israel.

BACA JUGA:120 Negara di PBB Setuju Gencatan Senjata di Gaza. Reaksi Israel: Tong Sampah Sejarah!

Jurnalis The Washington Post yang bertugas di Gaza, Youssef Saifi, kebetulan hendak menempuh jalur itu berhasil merekam kejadian pada 30 Oktober 2023, kemudian berbalik arah beranjak pergi seketika itu juga usai melihat kejadian ini.

Mengutip dari situs The Washington Post, Juru bicara militer Israel, Laksamana Muda Daniel Hagari menolak mengomentari insiden di jalan raya pada hari Senin itu.

Dalam sebuah konferensi pers, ia mengatakan bahwa Israel telah memperluas aktivitas pasukan yang ada dan pasukan tambahan memasuki Jalur Gaza. “Termasuk infanteri, korps lapis baja, dan teknik tempur dan korps artileri.” Ujarnya.

Ia mengaku memang ada kontak langsung antara pasukan militer Israel di lapangan dengan pasukan bersenjata Palestina di Gaza.

Pejabat Militer Israel dan badan keamanan dalam negeri Shin Bet mengeluarkan pernyataan bersama yang mengatakan mereka telah menyelamatkan seorang tentara Israel yang disandera pada 7 Oktober dalam serangan Hamas ke Israel.

Prajurit itu diidentifikasi sebagai Pvt. Ori Megidish. Pihak berwenang mengatakan dia kini dalam keadaan sehat, dan foto-foto muncul di situs media Israel saat dia berkumpul kembali dengan keluarganya.

Sementara itu, Hamas juga telah menyebar video tiga sandera yang menyampaikan pernyataan keras yang ditujukan kepada Perdana Menteri Benjamin Netanyahu.

BACA JUGA:Asal Mula Kaum Yahudi Hingga Terbentuk Negara Israel dan Menguasai Wilayah Palestina

Tiga sandera perempuan itu bahkan nyaris berteriak kepada pemimpin Israel tersebut, “Bebaskan, bebaskan kami sekarang. Bebaskan warga sipil mereka, bebaskan tahanan mereka, bebaskan kami, bebaskan kami semua, mari kita kembali ke keluarga kami sekarang. Sekarang! Sekarang! Sekarang!"

Para sandera ini juga menyatakan kemarahannya kepada Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan mengatakan seharusnya ada gencatan senjata. "Seharusnya Anda melepaskan kami semua. Anda membuat komitmen untuk membebaskan kami semua," teriak perempuan di video itu.

“Tapi yang terjadi kini sebaliknya! kami malah dihukum karena kelalaian politik dan nasional Anda, karena kesalahan Anda pada tanggal 7 Oktober. Karena tidak ada militer di sana. Tidak ada yang datang. Tidak ada yang mendengar kami!" lanjutnya menyudutkan dan menyalahkan Netanyahu.

Sampai saat ini serangan Israel ke Gaza  telah menelan korban tewas lebih dari 8.300 orang dan puluhan ribu lainnya terluka. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: