PM Israel Netanyahu Minta Maaf tapi Bukan ke Warga Gaza

PM Israel Netanyahu Minta Maaf tapi Bukan ke Warga Gaza

Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu.-IG @b.netanyahu-

JAKARTA, JAMBIEKSPRES.CO.ID – Ada kejadian di tengah gempuran bom Israel yang tiada henti di Gaza, dimana Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu tiba-tiba minta maaf.

Kejadian bermula ketika Netanyahu mengunggah sebuah caption di akun X (sebelumnya Twitter) pada Sabtu malam (28/10/2023) waktu setempat.

Dalam unggahan itu, dikutip dari Al Jazeera, Netanyahu membuat pernyataan yang berisi sindiran untuk badan intelijen Rusia.

Netanyahu mengatakan badan intelijen telah gagal memperingatkan dirinya akan ada serangan Hamas dan malah meyakinkannya bahwa kelompok tersebut “terhalangi”.

“Dalam waktu dan tahap apa pun tidak ada peringatan yang diberikan kepada Perdana Menteri Netanyahu mengenai niat perang Hamas,” tulis Netanyahu.

“Sebaliknya, semua pejabat keamanan, termasuk kepala intelijen militer dan kepala Shin Bet, memperkirakan bahwa Hamas merasa enggan dan tertarik pada pengaturan tersebut. Kepemimpinan kebanyakan menunjukkan tanggung jawab” lanjutnya.

Namun kemudian, unggahan Netanyahu ini langsung dapat kecaman. “Saat kita berperang, kepemimpinan harus menunjukkan tanggung jawab, memutuskan untuk melakukan hal yang benar dan memperkuat kekuatan,” kata mantan Menteri Pertahanan Israel, Benny Gantz.

“Tindakan atau pernyataan lain apa pun merugikan kemampuan masyarakat untuk berdiri dan kekuatan mereka. Perdana Menteri harus mencabut pernyataannya.” Lanjutnya lagi.

Terpisah, Yair Lapid, pemimpin oposisi Israel sekaligusmantan perdana Menteri Israel, menuduh Netanyahu melewati “garis merah” dan melemahkan tentara.

Kemudian, Netanyahu langsung menghapus postingannya itu. Ia juga langsung meminta maaf telah menyalahkan kepala keamanan Israel atas serangan Hamas 7 Oktober 2023 lalu.

BACA JUGA:Warga Gaza yang Tewas Sudah Hampir 8.000 Orang

PM Israel menghapus postingan yang menyalahkan badan intelijen atas serangan Hamas.

Netanyahu mengakui bahwa ia telah membuat komentar seperti itu pada saat persatuan adalah hal yang terpenting.

“Hal-hal yang saya katakan… seharusnya tidak dikatakan dan saya minta maaf atas hal itu,” tulis Netanyahu di X.

 “Saya memberikan dukungan penuh kepada semua kepala cabang keamanan… Bersama-sama kita akan menang.” Lanjutnya.
 
Sebelumnya, Netanyahu dalam konferensi pers mengatakan bahwa perang mereka di Gaza Palestina baru tahap awal dan akan berlanjut ke tahap kedua.

BACA JUGA:120 Negara di PBB Setuju Gencatan Senjata di Gaza. Reaksi Israel: Tong Sampah Sejarah!

“Kami baru berada di tahap awal,” kata Netanyahu pada. “Kami akan menghancurkan musuh di atas dan di bawah tanah.”
Serangan Israel ke Gaza selam tiga minggu terakhir telah  menewaskan banyak nyawa. Hampir 8.000 warga Gaza tewas, hampir 20 ribu lainnya terluka.

Sementara di pihak Israel, menyatakan telah lebih daru 1.400 warga Israel tewas, dan 5.431 terluka kemudian 200san yang masih disandra tentara Hamas.

Sementara itu Majelis PBB telah pula mengesahkan resolusi yang diusulkan negara-negara Arab agar Israel segeral melakukan gencatan senjata di Gaza. Resolusi ini disetujui oleh 120 negara, kecuali Israel, Amerika dan sekutunya.

BACA JUGA:Asal Mula Kaum Yahudi Hingga Terbentuk Negara Israel dan Menguasai Wilayah Palestina
 
Sekjen PBB, Antonio Guterres pada hari Minggu kembali berseru,  agar pihak yang berkonflik bisa memberi “jeda kemanusiaan” dalam perang tersebut, karena situasi di Gaza sudah semakin “mendesak dari waktu ke waktu”.

Sementara itu, di Gaza, ribuan warga menyerbu kamp PBB untuk mendapatkan bantuan makanan. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: