Israel Ngaku 1.500 Mayat Tentara Hamas Ditemukan di Dekat Jalur Gaza
Juru Bicara Angkatan Pertahanan Israel Richard Hecht mengatakan bahwa Israel telah menemukan 1.500 mayat tentara Hamas.-Tangkap Layar IG @IDF-
JAKARTA, JAMBIEKSPRES.CO.ID – Israel melalui Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengaku 1.500 tentara milisi Hamas telah menjadi mayat dan ditemukan di wilayah Israel dekat jalur Gaza.
Mengutip dari The Times of Israel, kata Juru Bicara Angkatan Pertahanan Israel Richard Hecht pada Selasa (10/10/2023), bahwa ada 1.500 mayat tentara yang disebutnya sebagai teroris Hamas, telah ditemukan di wilayah Israel dekat Jalur Gaza.
Israel juga mengklaim bahwa sudah tidak ada lagi pejuang Hamas yang menyeberang ke Israel sejak Senin malam, meskipun penyusupan masih mungkin terjadi.
Israel pada Sabtu (7/10) lalu sempat kecolongan ketika dihujani 5.000 roket dari kelompok bersenjata Hamas.
Roket pertamakali ditembakkan Hamas sekitar pukul 06.30 ke wilayah Israel bagian selatan. Serangan ini membuat Israel kelimpungan, sesaat itu juga Israel panik dan langsung menghidupkan sirine tanda bahaya di wilayahnya.
Hamas merupakan kelompok militan Islam dari Palestina yang memerintah Jalur Gaza. Hamas adalah kelompok yang sangat marah besar saat Israel berhasil mengambil alih kekuasaan wilayah Gaza pada tahun 2007 lalu. Hamas pun kemudian bersumpah bakal menghancurkan Israel.
Beberapa kali serangan telah dilakukan Hamas ke Israel, termasuk serangan pada Sabtu 7 Oktober 2023 lalu.
Adapun petinggi Hamas, Ezzedine al-Qassam kepada media internasional mengumumkan bahwa mereka telah menargetkan untuk mengakhiri kejahatan Israel.
Menghadapi serangan roket ini, Israel kemudian berupaya keras untuk membalas, Israel lalu mengirimkan pasukan mereka pada hari itu juga melalui udara untuk menyerang Gaza.
Israel menyerang Gaza dalam Operasi Padang Besi. Misi yang diumumkan untuk menghancurkan pasukan Hamas, meski nyatanya malah banyak warga sipil yang ikut menjadi korban, meninggal dunia.
Peperangan ini sebenarnya terjadi pasca rentetan ketegangan yang tak pernah kendor sejak 2007 lalu, lalu kian memuncak saat Israel menutup selama hampir 15 hari perbatasan wilayah yang menghambat ribuan pekerja Gaza masuk ke daerah Israel pada awal September 2023.
Warga Palestina kemudian protes namun aksi protes itu malah dihadiahi tembakan gas air mata. Terakhir, jalur ini kembali dibuka pada 28 September.
Sebelumnya pada Mei 2023 lalu Israel dan Hamas juga terlibat peperangan. Ketika itu 34 warga Palestina tewas dan 32 warga Israel tewas dan terdapat dua warga asing. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: