Turunkan Helikopter Water Bombing Untuk Padamkan Api Lahan Gambut di Muaro Jambi
PADAMKAN API: Petugas melakukan pemadaman api yang membakar lahan di Desa Ramin (30/8) kemarin. Pemadaman ini dibantu 2 unit helikopter water bombing.--
SENGETI, JAMBIEKSPRES.CO.ID– Cuaca panas yang melanda wilayah Kabupaten Muaro Jambi membuat lahan semi gambut di Kumpeh Ulu terbakar, Rabu (30/8). Dalam proses pemadaman, Tim Satgas Darat dibantu 2 unit helikopter water bombing.
M. Zuhdi, Kasi Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Muaro Jambi membenarkan adanya kebakaran itu. “Iya benar, di Desa Ramin, Kecamatan Kumpeh ulu, jenis tanah semi gambut,” katanya.
Setalah 4 jam Tim berjibaku, akhirnya lahan semi gambut yang merupakan perkebunan sawit berhasil dipadamkan.
“Kita dibantu pemadaman oleh 2 heli Water Bombing dan setelah 4 jam petugas berjibaku akhirnya api dapat dipadamkan,” ungkapnya.
Sementara itu, Plt Kalak BPBD Muaro Jambi Alias, mengatakan, sejauh ini Tim Satgas Karhutla masih melakukan penyelidikan akibat kebakaran yang terjadi. Sedangkan untuk luas lahan yabg terbakar masih dalam pendataan.
Tim Satgas sedikitnya ada 200 Personil yang diterjunkan untuk pemadaman Api di Lahan perkebunan sawit milik masyarakat dan Tanah Kas Desa.
“Setidaknya ada 200 personil satgas karhutla dan Untuk luasan Kebakaran masih dalam Pendataan dindo,” tegasnya.
Sementara itu, jumlah hotspot di Provinsi Jambi mulai berkurang menyusul turunnya hujan di beberapa kabupaten di Jambi sepekan terakhir. Berdasarkan pantauan satelit Sipongi Kementerian kehutanan dan Lingkungan Hidup (KLHK), Selasa (29/8), jumlah hotspot di Provinsi Jambi hanya terpantau dua titik. Hotspot tersebut terdapat di Desa Sengeti, Kecamatan Sekernan, Kabupaten Muaro Jambi.
Kendapati jumlah hotspot di Jambi mulai berkurang, namun, Tim Terpadu Satgas Penanggulangan Karhutla Provinsi Jambi terus mengintensifkan patroli karhutla. Baik patroli karhutla melalui jalur darat maupun udara. Patroli dilakukan Tim Terpadu TNI, Polri, Manggala Agni, Polisi Kehutanan, Perusahaan dan Masyarakat Peduli Api (MPA). (wan)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: