Bumi Gelap Dinosaurus Mati Kelaparan, Cekungan Raksasa Ini Masih Jadi Misteri Dunia

Bumi Gelap Dinosaurus Mati Kelaparan, Cekungan Raksasa Ini Masih Jadi Misteri Dunia

Ilustrasi Kawah Chicxulub di Meksiko-Foto: Net -

JAKARTA, JAMBIEKSPRES.CO.ID – Bukan cekungan biasa, diameternya 150 Km, kedalamannya mencapai 30 km. Bisa Dibayangkan sebesar apa benda yang menghantamnya.

 

Cekungan ini berada di Semenanjung Yucatn Meksiko, terakhir disebut dengan nama Kawah Chicxulub. Konon di sini skitar 67 juta tahun lalu pernah jatuh meteor yang sangat-sangat besar.

 

Dikutip dari berbagai sumber, peneliti memperkirakan hantaman meteor tak hanya menimbulkan cekungan besar namun juga kepunahan yang luar biasa di muka bumi.

 

Kepunahan dinosaurus disebut-sebut juga terjadi pasca meteor ini menghantam Semenanjung Yucat. Saat kejadian, diperkirakan bumi menjadi gelap dalam waktu lama, tumbuhan dan hewan-hewan yang ada di bumi kemudian punah.

 

Semua benar-benar hancur, kekuatan guncangan meteor ini diperkirakan hampir setara dengan 5 Miliar ledakan bom atom di Hiroshima Jepang.

 

Awal penemuan kawah raksasa ini bukanlah sesuatu yang disengaja, bermula dari penerbangan yang dilakukan dua orang peneliti yang bekerja untuk perusahaan migas lokal di Meksiko.

 

Saat itu tahun 1978, mereka melakukan perjalanan dalam rangka mencari wilayah cadangan migas di sekitar pantai.

Namun sesutu yang mengejutkan terjadi, dari atas udara, dua peneliti migas ini malah melihat cekungan seperti cincin bulat dengan diameter yang sangat besar.

 

Saat itu belum ada yang menyatakan bahwa itu adalah cekungan jejak meteor jatuh.

 

Kemudian seorang ahli geologi dari University of California mencoba meneliti kawah ini. Ia makin terkejut karena ternyata terdapat sebuah senyawa yang sama, antara yang ada di meteor dengan yang terdapat di bebatuan cekungan kawah Chicxulub.

 

Kelompok peniliti lainnya, kemudian meneliti dan melihat cekungan itu tak hanya ada yang seperti lingkaran cincin, namun juga ditemukan susunan lingkaran-lingkaran berlapis seperti yang ada di papan panahan.

 

Pertanyaan-pertanyaan yang muncul terhadap keberadaan lingkaran di cekungan itu, membuat penelitian tentang kawah Chicxulub terus berlangsung, bahkan hingga saat ini, cekungan dan kawah ini masih menjadi misteri.

 

Menarik lainnya, di sekitar semenanjung Yukatan juga ditemukan banyak Cenote, yaitu gua alami yang di dalamnya tergenang air jernih, Cenote ini juga dipercaya suku Maya sebagai tempat suci lambang pengorbanan manusia. 

 

Membuat tercengang, Cenote-cenote yang ada itu, saat tersusun juga seperti membentuk lingkaran di cekungan bulat yang ada.

 

Cenote ini bukan 1, tapi ada banyak. Salah satu yang terkenal yaitu Cenote Angelita. Diameternya 25 meter berisi air jernih berwarna hijau. Saat coba dijelajah oleh penyelam, didapati Cenote ini memiliki kedalaman hingga 60 meter.

 

Banyak peneliti percaya, bahwa sejak 500 juta tahun terakhir telah ribuan meteorit yang jatuh ke bumi. Hal ini diketahui berdasarkan butiran-butiran di bumi yang mengandung unsur yang terdapat pada meteorit, diantaranya mineral dan kromium oksida.

 

Lantas jatuh darimana meteor-meteor itu? Ternyata dari sabuk asteroid, antara Planet Mars dan Planet Jupiter.

 

Apakah kedatangan meteor ini bisa dicegah? Di sebuah penelitian lainnya menyebutkan bisa saja. Caranya dengan menyiapkan pesawat khusus untuk membelokkan meteorit itu sebelum menghantam bumi.

 

Tujuan tembakan bukan untuk menghancurkan namun untuk menggeser posisi lintasan meteorit agar tidak manabrak di lintasan bumi, agar tak terjadi lagi hantaman dan cekungan mengerikan. Pendapat ini disampaikan oleh peneliti dari Institut Teknologi Massachusetts (MIT).

 

Di sisi lain, para peneliti NASA menyebutkan, kehadiran meteor ke bumi bisa saja terjadi secara tiba-tiba, seperti drama yang ada di filem-filem. Namun NASA meyakini, teknologi yang ada saat ini, bisa membuat bumi mengantasipisasi kedatangan meteorit lebih dini, dengan cara? melakukan pengawasan yang sangat ketat. (dpc)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: