Ini Kabar Terbaru Soal Cekungan Berisi Harta Karun RI di Papua

Ini Kabar Terbaru Soal Cekungan Berisi Harta Karun RI di Papua

Tanah Papua yang kaya menyimpan banyak harta karun -FotoL Tangkap Layar Youtube Harival Zayuka-

JAKARTA, JAMBIEKSPRES.CO.ID – Ini kabar terbaru soal cekungan berisi harta karun RI di Papua.

SKK Migas, ternyata telah melakukan studi untuk bisa mengumpulkan data secara lengkap terkait potensi cekungan yang berada di Warim Basin Papua ini.

Dwi Soetjipto, Kepala SKK Migas kepada media saat konferensi pers terkait Kinerja Industri Hulu Migas Semester I tahun 2023, pada Selasa (18/7) mengatakan, cekungan Warim ternyata masih menyimpan beberapa masalah.

Salah satu masalah yang terjadi kata Soetjipto, masih terdapat wilayah yang tumpang tindih di area Warim sekitar 9 persen.

Oleh karena itu, SKK Migas lebih kosentrasi melakukan studi di area yang tidak tumpang tindih.

Saat ini sebenarnya SKK Migas juga telah mendapatkan data awal terkait cekungan yang memiliki cadangan Migas itu, namun data yang ada kata Dwi masih dirasa belum akurat.

Survei FTG (Full Tensor Gravity Gradiometry) juga telah dilakukan, FTG merupakan jenis survei pengembangan teknologi dari survei eksplorasi pendahuluan Gravity.

Dwi mengaku saat itu FTG masih dilakukan seismik tapi menggunakan pesawat terbang, mengingat area cekungan yang sulit dijangkau dengan jalur darat.

Selain itu, studi lain juga dikatakan Dwi masih diperlukan untuk area Warim ini, salah satunya studi kemanan, mengingat wilayah ini termasuk red zone yang tingkat keamanannya masih rawan.

Pemerintah melalui Kementerian ESDM saat ini memang sedang memfokuskan pengembangan eksplorasi harta karun itu.

Jumlah Migas yang ada di cekungan Warim Basin itu menurut keterangan resmi Kementerian ESDM, cukup besar, diperkirakan melebihi Blok Masela di Maluku.

cekungan yang besar itu di Papua yang berbatasan dengan Papua Nugini, itu gede sekali” ujar Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Tutuka Ariadji di Kementerian ESDM dikutip dari situs resmi esdm.go.id.
 
Di Warim Basin itu, terdapat wilayah kerja (WK) dengan potensi sumber daya alam yang ukurannya kata Tutuka seukuran Giant.
 
Hanya saja, beberapa tantangan katanya masih harus dihadapi.

Pertama, lokasi Warim Basin ini lokasinya berdekatan dengan Taman Nasional Lorentz.
 
Pemerintah katanya sedang mencoba menghitung kembali potensinya di luar taman tersebut. “Kita coba approach di luar taman, masih besar apa nggak itu yang besaran target kita,” lanjut Tutuka.
 
Kementerian ESDM juga bekerja sama dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan untuk menyelesaikan kendala ini.
 
Tantangan kedua, karena lokasi cekungan itu juga tak jauh dari lokasi red zone rawan tembakan namun pemerintah akan fokus mengajak investor menggarap terlebih dahulu lokasi yang lebih aman.
 
Tantangan lainnya, daerah ini juga rawan penularan malaria karena banyak nyamuk malaria.

Selain Warim, Pemerintah saat ini kata Tutuka, juga sedang memfokuskan diri pada pengembangan cekungan Migas lainnya seperti di Buton, Warin, Aru dan Timor yang berlokasi di bagian timur Indonesia.
 
Tercatat sedikitnya ada 70 cekungan yang dimiliki Indonesia yang belum dieksplorasi hingga saat ini. (dpc)




Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: