Tol Jambi Tak Gerak-Gerak, Bagaimana Perkembangnnya Sekarang?

Tol Jambi Tak Gerak-Gerak, Bagaimana Perkembangnnya Sekarang?

Tol Medan-Binjai akan memberlakukan tarif baru dalam waktu dekat. Ilustrasi jalan tol trans Sumatera-bpjt.pu.go.id-

Terkait skema multi years, ini juga diakui Ibnu masih jadi kendala karena belum keluar izinnya. Multi Years atau kontrak tahun jamak adalah kontrak pelaksanaan pekerjaan yang menggunakan APBN lebih dari satu tahun. 

Lantas bagaimana dengan kesiapan lahan? jalan tol Jambi Seksi 3 khususnya yang berada di wilayah Provinsi Jambi, kata Ibnu tak ada hambatan, bahkan progres pembebasan lahannya sudah 100 persen. 

"Jadi intinya kita belum bisa melaksanakan kegiatan pembangunan jalan tol seksi 3 karena belum bisa kontrak walaupun proses lelang telah selesai dan tinggal kontrak," sebut Ibnu.

BPJN Wilayah Jambi hingga saat ini masih menunggu kelanjutan instruksi pusat terkait ketersediaan dana untuk pekerjaan fisik  Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) yang melintasi Jambi tersebut. 

Pada prosesnya nanti, jika Seksi 3 Tol Bayung Lencir - Tempino ini selesai, maka akan dilanjutkan ke tahap berikutnya yaitu pembangunan Tol Tempino - Jambi, lalu Tol Jambi Rengat. 

Tapi ini belum ada kejelasan kapan dilaksanakan  karena kebutuhan dana besar, saat ini sedang proses penyimpanan readiness criteria, termasuk penyiapan rencana pembiayaan, bisa KPBU atau loan," ujar Ibnu. 

Adapun Jalan tol Bayung Lencir - Tempino ini panjangnya 33 kilometer  terbagi menjadi 3 seksi. Yakni seksi pertama dan kedua berada di Provinsi Sumatera  Selatan. Sementara  seksi tiga ada di Provinsi  Jambi. 

"Porsi di Sumsel sepanjang 18 km, dan di Jambi 15 KM. Jadi total panjang penanganan  pembangunan tol Bayung Lencir - Tempino seksi 3 ini sepanjang 15 kilometer," jelasnya.

Terpisah, PT Hutama Karya (Persero) mengungkapkan hampir seluruh ruas di Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) dirancang dan dibangun dengan inovasi tahan gempa.

"Sebelum membangun JTTS, Hutama Karya terlebih dahulu melakukan perencanaan dengan memperhatikan berbagai aspek agar jalan tol yang dibangun memiliki kualitas jalan tol yang kokoh, terlebih Indonesia berada di antara tiga lempeng besar dunia yang aktif dimana Pulau Sumatera masuk dalam daerah yang berpotensi terkena gempa bumi," ujar Direktur Operasi III Hutama Karya Koentjoro dalam keterangannya di Jakarta, Selasa.

Menurut dia, salah satu teknologi yang diusung untuk pertahanan gempa tersebut yaitu Lead Rubber Bearing (LRB) atau bantalan karet inti timbal yang banyak diterapkan di struktur jembatan.

Teknologi LRB memiliki kemampuan redaman yang tinggi dengan memanfaatkan karet alam yang melimpah di Indonesia.

“Sebelum LRB diterapkan di jalan tol, telah dilakukan uji coba verifikasi standar spesifikasi kondisi dinamik gempa terlebih dahulu untuk membuktikan performa karakteristiknya dengan menggunakan mesin uji terbesar di Asia Tenggara,” katanya.

BACA JUGA:Pemerintah Pusat Segera Bantu Perbaiki Ruas Jalan Rusak di Lampung

BACA JUGA:SIAP-SIAP! Dalam Waktu Dekat Tarif Tol Bakahueni-Terbanggi Besar dan Medan-Binjai Naik

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: