>

1.211 Tenant Siap Menunggu Pemudik Singgah di Rest Area Tol Sumatera, Usung Konsep Kearifan Lokal

1.211 Tenant Siap Menunggu Pemudik Singgah di Rest Area Tol Sumatera, Usung Konsep Kearifan Lokal

Jalan Tol Trans Sumatera. Foto : Badan Pengatur Jalan Tol --

JAKARTA, JAMBIEKSPRES.CO.ID - Jika semua terisi, maka akan ada 1.211 tenant yang siap menunggu pemudik singgah di rest area jalan Tol Sumatera selama musim mudik Lebaran tahun 2023 ini.

 

Hingga Maret 2023 tenant-tenant ini telah beroperasi di 21 rest area permanen dan 4 rest area temporary di jalan Tol Sumatera.

 

25 rest area ini menyediakan 1.211 tenant. Hingga awal Maret lalu telah disewakan 739 tenant, dan 80 persen diantaranya diisi oleh UMKM.

 

Sementara sisanya, 472 tenant masih kosong dan berkemungkinan akan terus terisi jelang Lebaran 2023 ini.

 

Bagi pemudik yang akan melalui ruas jalan Tol Sumatera, bisa mampir di tenant yang tersedia sambil beristirahat. Berbagai produk ditawarkan di tenant yang ada, mulai dari restoran, makanan, oleh-oleh dan banyak lainnya.

 

Mampir di tenant yang ada, berarti pemudik telah pula mendukung pelaku UMKM lokal Sumatera karena tenant di Tol Sumatera memang banyak melibatkan pengusaha lokal.

 

Hal ini sejalan dengan pula dengan komitmen PT Hutama Karya selaku pengelola tol memaksimalkan potensi sekitar wilayah jalan tol Sumatera melalui UMKM.

 

“Hutama Karya terbuka untuk kerjasama di seluruh rest area yang sudah beroperasi yang harapannya dukungan dari Hutama Karya terhadap masyarakat setempat dan pengusaha lokal dapat mendorong perkembangan perekonomian di kawasan tersebut,” imbuh Koentjoro, Direktur Operasi III Hutama Karya dalam keterangan resminya.

 

Rest area di sepanjang jalan Tol Sumatera telah mengakomodir 80% pelaku Usaha Usaha Mikro, Kecil dan Menengah.

 

PT Hutama Karya selaku pengembang Jalan Tol Trans Sumatera juga memastikan bahwa rest area di seluruh jalanTol Sumatera yang dikelola memenuhi spesifikasi Standar Pelayanan Minimal (SPM) dan kriteria yang berlaku di jalan tol.

 

“Rest area kami cukup nyaman yang dilengkapi dengan dengan tempat parkir yang luas, toilet yang memadai, musholla, SPBU, SPKLU, minimarket, restoran, bengkel hingga tenant UMKM,” lanjutnya lagi.

 

Selain itu, pemudik lebaran 2023 yang melewati Tol Sumatera juga bisa menemukan rest area dibangun dengan desain konsep kearifan lokal.

 

Contohnya rest area yang berada di Ruas Bakauheni - Terbanggi Besar dan Ruas Terbanggi Besar - Pematang Panggang - Kayu Agung.

 

Dimana bangunannya terinspirasi dari ikon kota lampung, Menara Siger Lampung dan Rumah Adat Lampung.

 

Konsep ini tidak terlepas dari komitmen untuk mengedepankan dan melestarikan bangunan-bangunan tradisional khas Indonesia.

 

Hutama Karya juga melakukan koordinasi dengan Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) dan Pemerintah setempat khususnya Dinas Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah untuk menyediakan tenant khusus kerajinan Dekranasda.

 

Tenant Dekranasda diharapkan bisa menjual hasil pengrajin lokal. “Saat ini, program yang sudah berlangsung ada pada Provinsi Lampung yang bekerjasama dengan Dekranasda Provinsi Lampung,” jelas Koentjoro.

 

Tenant yang ada diharapkan bisa mempromosikan kebudayaan dari daerah setempat serta merangkul dan bekerjasama dengan Paguyuban/Lembaga Swadaya serta mitra binaan masyarakat setempat.

 

PT Hutama Karya (Persero) (Hutama Karya) memastikan bahwa rest area sebagai fasilitas pendukung di seluruh jalan tol yang dikelola telah memenuhi spesifikasi Standar Pelayanan Minimal (SPM) dan kriteria yang berlaku di jalan tol.

 

Data rest area yang beroperasi di Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) yakni 12 rest area di Ruas Bakauheni – Terbanggi Besar berada di KM 20 Jalur A&B, KM 33 Jalur A&B, KM 49 Jalur A&B, KM 67 Jalur A & B, KM 87 Jalur A & B, KM 116 Jalur A & B; 9 (sembilan) rest area di Ruas Terbanggi Besar – Pematang Panggang – Kayu Agung tepatnya di KM 163 A, KM 172 B, KM 208 A, KM 215 B, KM 234 A, KM 269 B, KM 277 A, KM 306 B, KM 311 A.

 

“Sementara untuk Ruas Pekanbaru – Dumai baru disediakan rest area temporary dikarenakan untuk lahan rest area permanent sebelumnya mengalami keterlambatan pembebasan lahan.

 

Saat ini baru terdapat 4 (empat) rest area yang berlokasi di KM 45 Jalur A, KM 65 Jalur B, KM 82 Jalur A & B yang fasilitasnya tidak kalah dengan rest area permanent yaitu meliputi SPBU, tenant UMKM, minimarket, musholla, dan lainnya,” tambahnya.

 

Tak hanya itu, dalam rangka mewujudkan jalan tol berkelanjutan, Hutama Karya juga berinovasi menciptakan Unit Pengolahan Sampah (UPS) dengan menggunakan media lalat ‘tentara hitam’ atau metode Black Soldier Fly (BSF) yang telah diterapkan sejak November 2022 dimana berlokasi di rest area 215 Jalur B Tol Terbanggi Besar - Pematang Panggang - Kayu Agung (Terpeka).

 

“Awalnya Hutama Karya mencari cara mengatasi pengelolaan sampah organik yang baik serta memiliki nilai ekonomis, akhirnya tercetuslah ide untuk menggunakan metode ini dimana hasil dari pengelolaan sampah ini dapat dimanfaatkan menjadi produk baru serta kedepannya unit pengolahan sampah ini juga dapat dimanfaatkan menjadi salah satu sarana rekreasi dan edukasi bagi pengunjung rest area,” tutur Koentjoro. (*)



Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: