Dua Hari Dua Malam, Mampukah Kapolda Jambi Bertahan di Hutan? Ini Penjelasan Dokter

Dua Hari Dua Malam, Mampukah Kapolda Jambi Bertahan di Hutan? Ini Penjelasan Dokter

Kapolda Jambi diselimuti di lokasi kejadian--

JAMBI, JAMBIEKSPRES.CO.ID - Proses evakuasi Kapolda Jambi kembali tertunda karena cuaca, jika harus menunggu sampai besok artinya dua hari dua malam Kapolda Jambi dan korban lainnya bertahan di tengah hutan. 

Melihat kondisi Kapolda Jambi Irjen Rusdi Hartono dan rombongan melalui video, dokter yakin mereka masih akan mampu bertahan. 

 

Keyakinan ini cukup beralasan, pertama karena semua masih dalam kondisi sadar dan stabil, kedua para korban juga telah mendapat pertolongan tim medis yang berhasil turun pada hari kedua di lokasi, tepatnya 15 jam setelah kejadian. 

 

BACA JUGA:

 

Tulis Status Helikopter Polda Jambi ‘Jatuh’ tak Lagi ‘Mendarat Darurat’ Berikut Isi Pesan Divisi Humas Polri

 

Pengamat Ragu Heli ‘Mendarat Darurat’. Soal Serpihan Berserakan, Ini Penjelasannya

 

Tak Lagi Sepi Kapolda Jambi dan Rombongan Malam Kedua Ditemani 30 Tim Gabungan di Tengah Hutan

 

Kapolri Listyo Sigit ke Jambi Selasa Siang, Polda Jambi Optimis Proses Evakuasi Hari Ketiga Berjalan Lancar

 

Proses Evakuasi Kapolda Jambi Hari Kedua Dihentikan, Basarnas: Butuh Areal 15 Meter untuk Tujuan Ini

 

Demikian dikatakan Dr dr Deri Mulyadi SH MKes SpOT (K) Hip and Knee. Dokter Spesialis Bedah Ortopaedi dan Traumatologi ini mengatakan, kondisi lain yang turut mendukung adalah para korban berasal dari anggota Polri yang dikenal tangguh dan mampu bertahan dalam berbagai situasi. 

 

Terkait kondisi patah tulang yang dialami Kapolda Jambi dan tim lainnya, itu kata dr Deri memang harus ditangani secara hati-hati dan penuh perhitungan,  khususnya saat evakuasi dilakukan. 

 

“Evakuasi kan dilakukan melalui jalur udara dengan helikopter, itu tentu harus dilakukan dengan penuh perhitungan, menimbang segala sisi,” lanjutnya. Dan ia yakin tim evakuasi telah memiliki ilmu dan teknik untuk proses evakuasi korban patah tulang dan cedera seperti yang dialami rombongan Kapolda Jambi ini. 

 

Apakah pasien patah tulang bisa bertahan di tengah hutan seperti yang kini dialami Kapolda Jambi? Deri mengatakan pertahanan seorang korban patah tulang kembali lagi pada kondisi tulangnya masing-masing. Juga harus melalui pemeriksaan medis.

 

Mengingat saat ini tim medis telah berhasil turun ke lokasi Kapolda Jambi kecelakaam, tentu saja penanganan awal telah dilakukan. 

 

Pemeriksaan pasien patah tulang kata Deri memang seharusnya melalui proses rontgen dan apabila disertai cedera, tentu harus ditangani secara serius. 

 

Lantas bagaimana dengan suhu di hutan? Itu kata Deri kaitannya dengan potensi terjadinya hipotermia. Hipotermia memang bisa memperparah kondisi kesehatan seseorang, namun dengan adanya penanganan awal dari tim Biddokkes di lokasi, serta telah ada bantuan selimut, jaket dan lainnya, Deri yakin Kapolda Jambi dan rombongan bisa tetap bertahap di tengah hutan jika memang terpaksa proses evakuasi tertunda. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: