Tulis Status Helikopter Polda Jambi ‘Jatuh’ tak Lagi ‘Mendarat Darurat’ Berikut Isi Pesan Divisi Humas Polri

Tulis Status Helikopter Polda Jambi ‘Jatuh’ tak Lagi ‘Mendarat Darurat’ Berikut Isi Pesan Divisi Humas Polri

Proses evakuasi korban kecelakaan helikopter Polda Jambi mengerahkan 6 helikopter. Foto : Dede/Jambi Ekspres--

JAKARTA, JAMBIEKSPRES.CO.ID - Akun facebook Divisi Humas Polri menulis bahwa helikopter yang membawa Kapolda Jambi dan rombongan 'jatuh' di Bukit Tamiai Kerinci Jambi, tak lagi menggunakan istilah 'mendarat darurat'

 

Berikut Isi Pesan Divisi Humas Polri :

 

Tim SAR gabungan yang terdiri dari Polri dan Basarnas telah berhasil menemukan titik koordinat jatuhnya helikopter milik Polri dengan nomor register 412 SP Reg. P-3001 yang mendarat darurat di Bukit Tamiai, Muara Emat, Kabupaten Kerinci, Jambi. 

 

Kapolda Jambi beserta para korban jatuhnya helikopter lainnya langsung mendapatkan penanganan pertama oleh tim Dokkes Polri sebelum akhirnya dievakuasi menggunakan tandu pada Senin (20/2).

 

Kalimat diupload sekitar pukul 18:00 pada Senin (20/02/2023). Status ini pun langsung dikomentari oleh 270 orang dan dibagikan sebanyak 212 kali dan disukai oleh 2.963 orang. 

 

“Entah jatuh atau mendarat darurat, yang penting semua selamat, alhamdulillah,” ujar salah pembaca Jambi Ekspres saat dimintai pendapat.

 

Sejak awal kejadian pada Minggu 19 Januari 2023, tim Polri memang selalu menggunakan istilah Mendarat Darurat atas peristiwa kecelakaan yang dialami Kapolda Jambi dan rombongan. 

 

Hingga akhirnya video situasi di lokasi kejadian beredar pada Senin 20 Januari 2023, menunjukkan bahwa helikopter dalam kondisi rusak parah, banyak serpihan terlihat berserakan di sekitar para korban yang alhamdulillah selamat semua.

 

Sementara itu pengamat penerbangan Alvin Lie memang telah meragukan heli yang ditumpangi Kapolda Jambi dan rombongan di Hutan Tamiai Kerinci Jambi, mendarat darurat. 

 

Kata Alvin Lie, jenis heli Super Bell 412 SP yang digunakan rombongan Kapolda Jambi merupakan jenis pesawat yang bisa vertical take off dan vertical landing.

 

Artinya helikopter bisa lepas landas dan mendarat di lapangan yang sempit sekali pun, tidak butuh landasan pacu khusus. “Di sawah pun bisa,” ujar Alvin seperti dikutip Jambi Ekspres dari wawacaranya di Kompas TV.

 

Jika akhirnya mendarat di tengah hutan belantara, itu kata Alvin perlu diteliti lebih lanjut karena bisa saja mengalami suatu kondisi tertentu.

 

“Kalau sampai mendarat di hutan ini berarti dalam kondisi yang sangat mendesak dan tak sempat lagi mencari tanah lapang, saya meragukan ini adalah pendaratan darurat,” lanjut Alvin Lie. 

 

Terkait kondisi badan heli yang terlihat hancur di video, kata Alvin adalah impact helikopter turun secara cepat dalam kondisi tertentu, juga karena baling-balingnya yang mengenai pohon. 

 

Alvin tidak melihat ledakan dalam kejadian ini. Ditandai dengan tidak adanya kebakaran di lokasi kejadian dan semua korban juga selamat. (hdp/dpc)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: