“Nice to Meet You”
ilustrasi--
“Ditaman kota, jam dua, Senang bisa pergi bersama,”
>>>***<<<
Sandra bukan gadis yang paling cantik, tapi bagi Andre, Sandra masih jadi perempuan paling menarik. Senyumnya, tawanya, tingkah dan prilakunya. Bagaimana gadis itu terlihat bodomat dengan terik matahari yang membakar kulitnya saat berolahraga, selama perempuan itu bersenang – senang, maka dunia yang tengah berguncang sekalipun, tak akan dipedulikan buat Andre merasa menyenangkan rasanya jika bisa mengenal gadis seperti Sandra lebih dekat. Membicarakan apa saja yang kini tengah hangat, berbagi konspirasi yang terasa konyol, saling mengumpat saat bermain game, menjadi apa saja yang mereka inginkan tanpa harus peduli pendapat orang lain.
Andre krisis kepercayaan diri, saat dirinya harus berhadapan dengan Sandra yang kini menatapnya penuh tanya, bingung. rasanya lapangan sekolah itu kini sepi, satu – satunya eksistensi hanya keberadaannya dan Sandra yang kini saling berhadapan, Andre menatap kagum pada gadis yang tingginya hanya sebatas dadanya itu.
“Kalo lo nggak sibuk ayo pulang bareng,” Konyol, ajakan pulang sepeeti apa itu, bahkan jika Andre menjadi Sandra, ia akan menolaknya tanpa berpikir dua kali. Andre pikir harapannya pupus, namun liat senyuman kecil dan anggukan kepala itu buat Andre tahu, kalo dimanapun dewi fortunata kini Andre berterimakasih atas keberuntungannya kali ini.
Andre pikir semuanya akan berjalan lancar dan mudah, mereka bisa menghabiskan banyak hal untuk mengobrol selama perjalanan pulang, namun ia salah. Kecanggungan terasa meliputi mereka, Andre berpikir keras buat gadis ini nyaman di dekatnya, atau tepatnya buat pujaan hatinya itu ingat ia dan turut simpan perasaan yang sama seperti dirinya. dan satu – satunya yang Andre pikirkan hanya menraktir Sandra eskrim. Walau tidak banyak obrolan antar keduanya, Andre menikmati langkah beriringan keduanya.
“Sandra,” Panggil Andre, sedikit lagi, Andre bisa bilang bahwa ia ingin lebih dekat dengan perempuan itu, ia ingin menghabiskan lebih banyak waktu bersama Sandra. Ingin bermain bersama dengan Sandra, tapi lidahnya kelu, hingga ia berbalik dan melambai, Andre masih tak bisa ungkap kata dalam hati dan benaknya.
Semakin jauh, Andre tak ingin nantinya menyesal, dengan langkah terburu ia berbalik kembali menuju Sandra yang masih menatapnya, nafasnya terengah, terserah bagaimana reaksi perempuan itu nanti, Andre hanya ingin perempuan itu tahu, jika dirinya simpan rasa lebih dari teman.
“Satu – satunya yang suka rindu disini gue, jadi lo harus masuk rumah duluan, soalnya kalo lo udah masuk rumah, dan nggak liat lo lagi, gue rindu.”
Chessy, Andre ingin mengulang waktu namun melihat tawa renyah itu terdengar nyaring rasanya Andre baik – baik saja.
“Jam dua, hari minggu ditaman kota, ayo jalan sama – sama.”
Ari Hardianah Harahap--
Iya, Andre lemah, perihal Sandra ia tak berdaya, bagaimanpun ia ini remaja, yang masa – masanya dimabuk cinta, terlena bahagianya asrama, tapi semoga, terjaga baiknya, mau bagaimanapun mereka, apa – apanya tetap harus ada pertimbangan logika, Andre jatuh cinta, tapi perihal hidup harus ingat ‘Sometimes, love just ain’t enough’ (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: