>

Lift Me Up

Lift Me Up

ilustrasi--

“Ternyata luka yang paling hebat itu disadari di detik akhir paling menyakitkan”

>>>***<<<

Drowning in an endless sea

Take some time and stay with me

Keep me in the strength of your arms

Keep me safe

Safe and sound

 

Lagu dengan judul Lift Me Up yang dinyanyikan oleh Rihanna itu terus berputar ulang di ponsel Seradin, padahal harinya baik – baik saja, masih lancar tertawa bersama teman – temannya beberapa jam lalu, kemudian berakhir dengan mendengar lagu dengan putus asa di pinggiran kasurnya, matanya menerawang langit – langit kamar, lampunya mati, buat ia dikelilingi gelap gulita, selain rembes cahaya motor dan mobil yang lewat dari ventilasi kos-kosanya.

Kipas angin bututnya berbunyi berisik, Seradin kesal mendengarnya, tapi tak apa sebab malam panas yang panjang masih ia harus lalui hari ini. Tugas – tugasnya menumpuk, terlihat dari berbagai tumpukan buku di meja belajar dan kertas berserakan di lantai kamarnya. Seradin ini tengah pilu, tapi tak tahu tentang apa, juga tak tahu berbuat ini semua untuk siapa?

Seradin ingin menangis, tapi satu alasan pun tak muncul dibenaknya menagapa ia harus menangis. Seradin tidak baik – baik saja, kepalanya berisik dengan hal – hal yang tak ia pahami, hatinya gundah dengan berbagai rasa yang tak bisa ia jabarkan. Frustasi entah karena apa. Sendiri tak memberi solusi, benaknya bercabang kemana – mana, tentang hal – hal yang bisa saja ia lalui atau ia lewatkan di masa depan.

“Kalo diantara aku sama mama, yang lebih dulu mati aku gimana?” Seradin bertanya random, wajahnya merungut tak suka terhadap pikirannya. Tapi tak ia pungkiri hatinya berontak untuk tahu. Tuhan boleh ambil apa saja yang ada pada Seradin sekarang, selain Mama. Seradin ini beri hidupnya untuk Mama, biar Mama punya bahagia di dunia setelah didera kecewa berkali – kali oleh semesta. Seradin ingin jadi yang paling duluan, yang paling depan buat jaga, Mamanya. Kalo Mama hilang, Seradin jadi apa? 

“Tapi kalo Mama?”

Seradin hancur, benar kata orang, prioritaskan diri sebelum orang lain. Seradin hidup, jaga dirinya baik – baik, agar kalo Mamanya luka, Seradin bisa bela. Agar kalo dunia kejam, Seradin bisa berdiri beri Mamanya secuil tempat yang tersisa untuk beri rasa aman dan nyaman. Mama harus hidup yang panjang, yang bahagia, biar Seradin turut lega, kalo manusia yang beri ia setengah hidupnya itu bisa bangga punya Seradin.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: