Jelang Kenaikan Harga BBM, Antrean Mengular di SPBU Kota Jambi
Salah satu SPBU di Indonesia--
Hal ini terlihat dari banyaknya kendaraan yang memadati sejumlah SPBU di kabupaten Bungo. Pemandangan yang sejak beberapa waktu terakhir jarang terlihat.
Pudai, salah seorang pengantri yang akan mengisi BBM jenis Pertalite di SPBU Cadika, kecamatan Pasar Muara Bungo, mengakui ia mulai khawatir dengan wacana kenaikan harga BBM ini.
"Sebelum resmi diumumkan harganya naik makanya saya bela-belain untuk mengantri minyak ini walaupun sangat ramai yang mengantri," ungkap Pudai, Rabu (31/08/2022).
Ia mengaku jika minyak yang ia isi untuk mobil Avanza miliknya ini adalah untuk dikomsumsi sendiri.
"Saya tidak melansir (menimbun) pak. Kalau selisih harganya berdasarkan info yang beredar ditengah masyarakat, bagi kami orang kecil ini sangat terasa," punkasnya.
Sementara itu Yanto, pengendara roda dua yang juga rela panas-panasan mengantri BBM di SPBU samping masjid Agung mengungkapkan hal yang sama.
"Besok kabarnya harga tambah mahal pak. Biarlah panas-panas dikit ngantri yang penting dapat minyak. Kalau harga naik lagi bagi tukang ojek macam kami ini makin dibuat susah pak," keluh Yanto.
Iapun mengaku belum bisa memastikan apakah jasa ojek yang dia geluti itu akan ikut menaikkan ongkos bagi penumpang.
"Belum tau pak, karena katanya minyak naik mulai tanggal 1 September besok. Biasanya kalau minyak naik yang lain ikut naik juga, termasuk jasa tukang ojek," pungkasnya.
Sementara itu salah satu petugas SPBU Cadika menyebutkan bahwa harga BBM belum terjadi kenaikan meski kabar tersebut telah berhembus kencang.
"Masih (harga lama) pak. Belum ada kenaikan. Biasa naiknya kan tengah malam saat orang lagi tidur pak," ungkap salah seorang petugas sambil tertawa.
Di bagian lain, Pertamina Patra Niaga Sumbagsel mengupayakan mekanisme pendaftaran kendaraan Program Subsidi Tepat dapat dilakukan oleh masyarakat Jambi guna memastikan subsidi yang tepat sasaran.
Area Manager Communication, Relation & CSR Sumbagsel, Tjahyo Nikho Indrawan, Selasa, mengatakan saat ini, masih banyak pengguna yang sebenarnya tidak berhak ikut menggunakan BBM bersubsidi, bahkan di lapangan masih banyak dilaporkan oknum yang mengisi BBM subsidi secara berulang yang ditenggarai untuk ditimbun atau dijual kembali dengan harga yang lebih tinggi.
"Pertamina terus mendorong masyarakat untuk mendaftarkan kendaraannya melalui Program Subsidi tepat yang saat ini dikhususkan bagi kendaraan roda empat (mobil), agar BBM subsidi dapat benar-benar tersalurkan kepada masyarakat yang berhak," katanya.
Dia menambahkan, subsidi pada dasarnya ditujukan bagi masyarakat menengah ke bawah untuk meringankan beban hidup mereka. Tapi faktanya berbeda dengan subsidi BBM, penggunaan subsidi tidak tepat sasaran ini mendorong Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagsel mengupayakan mekanisme yang dapat memastikan subsidi tepat sasaran.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: