>

Hadapi Masalah Penuaan, China Buat Rencana Aksi Atasi Demensia

Hadapi Masalah Penuaan, China Buat Rencana Aksi Atasi Demensia

Ilustrasi - Demensia.-Foto : ANTARA/Pixabay.-

BEIJING, JAMBIEKSPRES.CO.ID - China meluncurkan rencana aksi nasional untuk mengatasi masalah demensia atau kepikunan yang menimbulkan tantangan signifikan terhadap kesejahteraan kalangan lanjut usia dan keluarga mereka, di tengah populasi yang menua dengan cepat di Negari Tirai Bambu tersebut.

Rencana aksi yang diluncurkan bersama oleh 15 institusi China termasuk Komisi Kesehatan Nasional (National Health Commission/NHC) dan Komisi Pembangunan dan Reformasi Nasional (National Development and Reform Commission/NDRC) itu menguraikan tujuh tugas utama untuk memerangi demensia senilis dan menetapkan serangkaian target yang harus dicapai pada 2030, dikutip dari Antara

Menurut rencana itu, sistem pencegahan dan pengendalian demensia komprehensif dan berkesinambungan, yang meliputi pencegahan, skrining, diagnosis, pengobatan, rehabilitasi, dan perawatan, akan dibentuk pada 2030.

Laju pertumbuhan prevalensi demensia senilis akan dikontrol secara efektif melalui skrining fungsi kognitif yang luas bagi lansia, dengan jaminan intervensi dini bagi mereka yang berisiko menderita demensia.

Dengan populasi yang menua dan meningkatnya angka harapan hidup rata-rata, jumlah individu yang menderita demensia di China terus meningkat dan menjadi perhatian masyarakat luas.

Menurut sebuah laporan resmi yang dirilis pada 2024, jumlah orang yang menderita penyakit Alzheimer, jenis demensia yang paling umum, dan jenis demensia lainnya di seluruh China menembus angka 16 juta pada 2021.

Jumlah pasien demensia di China mencakup hampir 30 persen dari total pasien global, kata laporan tersebut.

Penyakit Alzheimer menunjukkan tingkat prevalensi yang tinggi namun disertai dengan tingkat skrining, diagnosis, serta pengobatan yang rendah, menurut Shi Jiong, seorang ahli demensia.

Untuk mengatasi isu-isu ini, rencana aksi tersebut menguraikan tugas-tugas seperti melakukan skrining dan intervensi dini, menstandarisasi layanan diagnosis dan perawatan, serta memperluas layanan perawatan bagi individu lansia penderita demensia.

Selain itu, rencana aksi tersebut juga mengusulkan unit perawatan khusus bagi lansia penderita demensia harus mencakup 50 persen dari institusi perawatan lansia dengan lebih dari 100 tempat tidur dan kapabilitas layanan yang memadai, sementara jumlah kumulatif personel perawatan demensia yang terlatih harus mencapai 15 juta orang pada 2030.(ANTARA) 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: