Awal Kepanikan Ferdy Sambo Saat Media Lokal Jambi “Mencium” Kematian Yosua. Dan Dari Sinilah Fahmi Terlibat..

Awal Kepanikan Ferdy Sambo Saat Media Lokal Jambi “Mencium” Kematian Yosua. Dan Dari Sinilah Fahmi Terlibat..

Fahmi Alamsyah (Foto: dok pribadi)--

JAMBI, JAMBIEKSPRES.CO.ID - Sepandai-pandainya menyusun rapi skenario akhirnya ketahuan juga. Inilah gambaran kasus Brigadir Yosua yang meninggal ditembak Jumat 8 Juli 2022 lalu. 

Semula mungkin semua berjalan lancar saja, Yosua tewas di rumah dinas bosnya, diautopsi, dimasukkan peti lalu dikirim ke Jambi.


yamaha--

 

Namun keberadaan media tak bisa lepas dari lingkaran masyarakat. Sebagian wartawan di Jambi ketika itu sudah mencium kedatangan jenazah Yosua.

 

“Sabtu (9/7) siang kita sudah dapat informasi bahwa sore hari di cargo bandara Sultan Thaha akan datang peti jenazah polisi, polisi muda orang Jambi,” ujar Rio, wartawan Jambi Ekspres. 

 

Dengan beberapa teman jurnalis lain Rio mencoba menggali informasi lalu dapat kabar bahwa alm berasal dari Sungai Bahar. Dari sana pula para wartawan mengetahui bahwa kematian Yosua karena baku tembak.

 

“Kita masih berpikir mungkin baku tembak saat sedang bertugas, kita mencoba mencari tau dan bertanya ke Polda terkait kebenaran itu tapi tak ada yang bisa dikonfirmasi, beritanya masih belum lengkap jadi belum bisa kita tayang Sabtu itu,” kata Rio. 

 

Rupanya, penciuman tajam para jurnalis Jambi ini yang membuat Irjen Ferdy Sambo terusik. Inilah awal mula Ferdy Sambo akhirnya menghubungi Fahmi Alamsyah, Penasihat Ahli Kapolri bidang Komunikasi Publik yang baru saja mengundurkan diri. 

 

Hari Minggu tanggal 10 Juli 2022, sekitar pukul 14:30, Ferdy Sambo menghubungi Fahmi melalui jaringan telpon. “Kenapa telepon saya? Karena dia mendengar informasi ada media yang sudah bertanya ke Kabid Propam Jambi (soal kematian Brigadir J)," jelas Fahmi Alamsyah dikutip dari detik.com

 

Ferdy Sambo ketika itu meminta bantuan Fahmi untuk menyusun draft rilis media.

 

Fahmi menolak dikatakan terlibat menyusun skenario pembunuhan Brigadir Yosua seperti yang santer heboh di media dan trending di berbagai sosmed.

 

"Pertama, saya tidak hadir di TKP saat hari Jumat, 8 Juli 2022. Kedua, yang dimintakan bantuan (oleh FS) bukan (menyusun skenario) kronologis, tapi draf rilis media," kata Fahmi.

 

Fahmi mengatakan, ia diminta oleh Ferdy Sambo untuk membuatkan poin-poin keterangan tertulis soal kejadian oleh Ferdy Sambo. Sumber point-point ini pun ditegaskan Fahmi sesuai cerita versi Ferdy Sambo, bukan hasil settingan dirinya. 

 

Nama Fahmi pun kemudian viral, disebut-sebut terlibat dalam skenario Irjen Ferdy Sambo terkait pembunuhan Brigadir J. 

 

BACA JUGA:Penyidik Datangkan Orangtua Bharada E ke Jakarta Hingga Akhirnya Ia Menulis Semuanya Tanpa Ditanya

BACA JUGA:Erayani Ngaku Gelar dr, Sp.BS, S.Art, ST, SH, S.Hum Tercantum di Souvenir Pernikahan Karena Obsesi Mertua

 

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo saat konferensi pers Selasa (9/8) menjawab pertanyaan wartawan. "Jadi pertanyaan pertama (soal dugaan keterlibatan Fahmi Alamsyah) tadi kami sedang melakukan pendalaman, tim sedang bekerja," kata Kapolri.

 

Fahmi mengundurkan diri secara resmi Selasa sore, sebelum Kapolri menggelar konferensi pers terkait penetapan Ferdy Sambo sebagai tersangka pembunuhan Brigadir Yosua.

 

Dalam kesempatan ini Kapolri juga menegaskan tidak ada peristiwa tembak menembak yang ada adalah penembakan terhadap Brigadir Yosua oleh Bharada E atas perintah Ferdy Sambo. (dpc)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: