Kamaruddin Sebut Organ Dalam Brigadir J Ada yang Hilang, Harganya Miliaran

Kamaruddin Sebut Organ Dalam Brigadir J Ada yang Hilang, Harganya Miliaran

JAKARTA, JAMBIEKSPRES.CO.ID- Kamaruddin Simanjuntak selaku kuasa hukum keluarga Brigadir Yosua Nofriansyah Hutabarat atau Brigadir J mengungkapkan hal janggal terhadap jenazah Brigadir J setelah autopsi ulang.

Sebagaimana dikabarkan, Jasad Brigadir J telah diautopsi ulang oleh dokter forensik dan kepolisian untuk mengungkapkan kasus baku tembak yang terjadi di rumah Irjen Pol. Ferdy Sambo.

Setelah jenazah di Autopsi ulang, Kamaruddin mengungkapkan jika ada organ Brigadir J yang hilang. 

Kamaruddin menjelaskan jika organ Brigadir J yang hilang tersebut merupakan pangkreas.

"Yang jelas, organ pangkreas itu mahal karena berfungsi menghasilkan insulin. Bisa miliaran rupiah harganya," ucap Kamarrudin pada Senin (1/8/2022).

Ketika ditanya kemungkinan pangkreas Brigadir J akan dijual, Kamarrudin enggan berikan keterangan pasti.

"Saya tidak berani mengatakan itu. Yang jelas, organ itu mahal," ungkapnya.

Sebelumnya, Kamaruddin menyampaikan jika otak Brigadir J hilang ketika kepalanya dibukan ketiak autopsi jenazah.

"Apa yang menjadi laporan dari duta atau wakil keluarga kita menjadi akte autentik dan sudah di akta notariskan," ucap Kamaruddin Simanjuntan ditulis pada Sabtu (30/7/2022).

Tanpa bermaksud mendahului keterangan dari dokter forensik. Pihaknya melaporkan hasil autopsi ini berdasarkan pandangan secara kasat mata melalui perwakilan keluarga yang merupakan tenaga medis.

"Yang dilaporkan kedua ahli kita ini. pertama, ketika kepalanya dibuka otaknya sudah tidak ditemukan," ucap Kamaruddin.

Kamaruddin meneruskan, ketika diraba-raba bagian rambutnya oleh dokter forensik, ternyata di situ ada lobang. Setelah disondek (ditusuk) lubang itu tembus ke mata dan hidung.

"Diduga bahwa almarhum Brigadir Yoshua ditembak dari belakang kepala sehingga jebol sampai ke hidung depan. Tembak garis lurus. Karena datar dia dari lubang belakang kepala ke lobang hidung depan," tuturnya.

Menurut pengamatan kedua perwakilan keluarga ini diduga berasal dari tembakan dari belakang kepala. Kemudian ditemukan juga di dalam tengkorak kepala ada enam retakan diduga karena tembakan atau mungkin juga akibat lain.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: