Jokowi : Harus Pake Masker, Covid Masih Ada!
Presiden Jokowi usai melaksanakan sholat Idul Adha menghimbau masyarakat tetap menggunakan masker karena kasus covid masih ada--
JAKARTA, JAMBIEKSPRES.CO.ID - Setelah melonggar, kini masker kembali jadi pusat perhatian. Tak main-main, peringatan menggunakan masker langsung turun dari Presiden
Joko Widodo (Jokowi).
Jokowi usai melaksanakan sholat Idul Adha di Masjid Istiqlal Minggu (10/7), mengatakan bahwa masyarakat masih harus menggunakan masker karena sesungguhnya Covid-19 masih ada.
"Saya ingin mengingatkan kita semua, Covid-19 masih ada. Oleh sebab itu baik di dalam ruangan maupun di luar ruangan memakai masker adalah masih sebuah keharusan," terang Jokowi usai melaksanakan Salat Iduladha di Masjid Istiqlal Jakarta, Minggu (10/7).
Masyarakat dikatakan Jokowi harus mewaspadai sub varian BA4 dan BA5 dan harus terus hati-hati.
"Kita harus waspada karena memang faktanya covid-19 masih ada, utamanya varian BA4 dan BA5 di semua negara. Alhamdulillah kita masih berada di angka-angka yang masih terkendali, negara-negara lain ada yang masih di atas 100 ribu kasus hariannya, itu yang harus kita waspadai," tandasnya.
Dalam kesempatan ini Jokowi juga mengingatkan pemerintah daerah, pemerintah kota/kabupaten dan provinsi serta TNI Polri untuk terus mengejar realisasi vaksinasi booster. Apalagi di daerah-daerah yang pergerakan massa dan tingkat interaksi masyarakatnya cukup tinggi.
Sebagai informasi total kasus Covid-19 di Indonesia saat ini mencapai 6.108.729, terhitung sejak kasus pertama diumumkan Presiden Joko Widodo pada 2 Maret 2020. Data dari situs Covid19.go.id mencatat penambahan kasus paling banyak berada di wilayah DKI Jakarta dengan 1.476 kasus baru. Kemudian diikuti Jawa Barat dengan 485 kasus dan Banten dengan 324 kasus.
Sementara itu kasus harian Covid-19. Per Sabtu (9/7/2022) pukul 12.00 WIB, ada 2.705 kasus positif dalam 24 jam terakhir.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dikutip dari CNBC Indonesia, memprediksikan rantai penularan Covid-19 akan mengalami lonjakan pada pekan kedua dan ketiga Juli 2022. Hal ini dipicu oleh kehadiran dua sub-varian Omicron, BA.4 dan BA.5.
Dikutip dari Reuters, menurut WHO kedua varian itu, yakni BA.4 dan BA.5 merupakan varian saudara dari varian BA.1 Omicron asli. Virus bermutasi sepanjang waktu tetapi hanya beberapa mutasi yang memengaruhi kemampuannya untuk menyebar atau menghindari kekebalan sebelumnya dari vaksinasi atau infeksi, atau tingkat keparahan penyakit yang ditimbulkannya. (dpc)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: