Hartati Menghindar, Sadapan Diputar

Hartati Menghindar, Sadapan Diputar

Hartati pun minta ke Amran agar segera menyelesaikan surat usulan HGU bagi PT HIP.  \"Bapak bisa selesaikan dalam waktu seminggu gak?\" tanya Hartati.

Saat sadapan dikonfirmasi ke Hartati, mantan anggota Dewan Pembina Partai Demokrat itu tak menampiknya. Namun Hartati menegaskan bahwa dirinya tengah bersandiwara karena tak mau diperas oleh Amran.

\"Saya sandiwara saja, tak mungkin dia bisa selesaikan HGU itu,\" kelit Hartati.

Lantas apa maksud pemberian Rp 1 miliar tahap pertama\" \"Untuk keamanan (PT HIP dari gangguan preman). Saya nggak tahu ternyata itu untuk Pilkada,\" kata Hartati.

Hakim kembali mengejar Hartati tentang alasan uang Rp 1 miliar diserahkan ke Amran. \"Kenapa ga dikasih ke perwakilan pendemo?\" tanya hakim.

\"Saya maunya seperti itu. Tapi waktu ketemu di Grand Hyatt bupati (Amran) minta lewat dia,\" ucap Hartati.

Saat bersaksi, Hartati sempat tak kuasa menahan tangis tatkala menceritakan kelakuan Totok Lestiyo. Sebab menurut Hartati, dirinya menjadi terseret-seret kasus itu karena ulah  Toto. Isak tangis Hartati membuat persidangan hening.

Saksi lain yang dihadirkan adalah direktur PT HIP, Totok Lestiyo. Menurut Totok, uang yang dikasih ke Amran memang untuk Pilkada.

Diungkapkannya, tingkat keterpilihan Amran sebagai kandidat incumben di Pemilukada Buol memang merosot. Karenanya uang dari PT HIP itu akan digunakan untuk membeli sembako. \"Agar warga tertarik sama dia (Amran),\" ucapnya.

Seperti diketahui dua anak buah pengusaha Hartati Murdaya, yakni Yani Anshori dan Gondo Sudjono, didakwa menyuap Amran. Yani dan Gondo bersama-sama dengan Hartati, didakwa memberikan uang dengan jumlah total Rp 3 miliar ke Amran demi mendapatkan Izin Usaha Perkebunan (IUP) dan Hak Guna Usaha (HGU) lahan seluas 4500 hektar di Kabupaten Buol.

(ara/jpnn)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: