>

Sekeluarga Terancam Virus HIV/AIDS

Sekeluarga Terancam Virus HIV/AIDS

MERANGIN - Gara-gara menggunakan darah dari pendonor yang positive HIV/AIDS saat melahirkan anak keduanya, perempuan berinisial D, warga Merangin bersama anaknya terancam kena penyakit HIV/ AIDS. D baru mengetahui dirinya dan anaknya terindikasi virus HIV setelah melakukan pemeriksaan di berbagai rumah sakit di Jambi.

            Diceritakannya, 4 kantong darah yang ia butuhkan selama proses melahirkan, ternyata dari empat kantong darah itu, satu diantaranya merupakan darah yang positive mengandung penyakit HIV/AIDS.

            Diketahuinya darah dari pendonor (family jauh) yang positive HIV, setelah pendonor berangkat ke Malaysia untuk menjadi TKI. Di Malaysia pendonor diminta memeriksakan darahnya sebagai syarat penerimaan di tempat kerja. Setelah di periksa di Rumah Sakit Johor Malaysia, ternyata pendonor terinfeksi virus HIV Aids. Mendengar kabar itu, D menguji darahnya ke dokter di Merangin. Dari pengecekan darahnya, D dinyatakan terindikasi HIV/ AIDS.

            Yang menyedihkan adalah jika anak yang baru dilahirkan di RSU Abun Djani juga terindikasi virus HIV/AIDS. ‘’Karena selama sebulan saya menyusuinya. Kalau saya sendiri yang kena, mungkin pikiran saya tidak seperti ini,’’ ujar D sambil meneteskan airmata.

Menanggapi persoalan ini Direktur RSUD Abun Djani, Solahudin, mengatakan pihaknya telah mengecek darah yang akan didonorkan sudah sesuai prosedur. Dari pengecekan yang dilakukan pihak rumah sakit, darah yang didonorkan itu semua negative HIV/AIDS. ‘’Hasil labor yang dilakukan darah pendonor, negative. Ketika alat kami dicek, semuanya bagus. Bahkan kadarluasanya masih lama yakni sekitar tahun 2013 nanti,’’ ujar Salahudin.

Ditanya mengapa hasil labor RSUD Abun Djani bisa berbeda dengan hasil labor Rumah Sakit di Johor Malasia, Salahhudin mengakui tidak tahu tentang perbedaan itu. Ia juga mempertahankan pendapatnya dan mengatakan pihaknya sudah sesuai prosedur. Jika ingin menayakan hasil labor di Malaysia silakan ke Malasia, dan dirinya menyatakan tidak tahu menahu hasil labor di Malaysia.

Solahudin menegaskan, jika memang ada kesalahan dari pihak rumah sakit, pihaknya siap untuk dituntut, ‘’karena negara Indonesia merupakan Negara Hukum,’’ tandas Salahudin.

(bjg)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: