KPK : Dahlan Punya Bukti Kuat
JAKARTA - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) akhirnya angkat bicara mengenai oknum anggota DPR yang suka memeras BUMN. Wakil Ketua KPK Adnan Pandu Praja mengatakan kalau Meneg BUMN Dahlan Iskan sebenarnya sudah punya cukup bukti untuk melapor. Dia berharap Dahlan segera membuat laporan resmi ke KPK.
Di Hotel Aryaduta, Jakarta, kemarin (11/11), Adnan menyarankan agar segera melapor supaya pemeras itu bisa segera diproses. Dia yakin Dahlan mempunyai bukti valid dan tidak terbantahkan karena laporan itu berasal dari para petinggi BUMN lain. \"Dia (Dahlan) dapat daftar (pemeras) dari direksi, jelas sudah,\" ujarnya.
Disamping itu, dia juga yakin kalau BUMN memiliki pembukuan yang jelas. Singkatnya, Dahlan sudah mengantongi bukti nama dan bukti keluarnya uang dari kantong BUMN kepada anggota dewan pemeras. Menurutnya, dari dua bukti itu sudah cukup untuk membuat laporan.
Nah, dari laporan itu akan ditelaah KPK, apakah benar pemerasan atau ada tindak pidana lain seperti gratifikasi. Bagaimana kalau pemerasan? Adnan menyebut pihaknya tidak menangani kasus itu dan bisa dilaporkan ke Bareskrim Polri.
\"Kalau Dahlan memang niat memberantas korupsi, ada baiknya langsung lapor,\" imbuhnya.
Wakil Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Laode Ida berharap Badan Kehormatan (BK) DPR bersungguh-sungguh mengungkap dugaan pemerasan yang dilaporkan Dahlan. Untuk lebih memperjelas laporan Dahlan Iskan, dia mengusulkan supaya oknum-oknum politisi Senayan yang menjadi pihak teradu langsung dipertemukan dengan pejabat BUMN yang berupaya diperas.
\"Dahlan Iskan juga dihadirkan dalam pertemuan untuk konfrontasi itu. BK DPR bisa menjadi mediator konfrontasi itu,\" kata Laode. Kalau hal itu tidak mungkin dilakukan BK dengan alasan etis, maka KPK atau tim adhoc yang independen bisa melakukannya.
\"Dengan begitu bisa ketahuan siapa yang benar dan sekaligus yang bohong,\" sindir \"senator\" dari Sulawesi Tenggara, itu.
Laode menambahkan para pimpinan parpol yang merasa anggotanya dituduh seharusnya bersikap proaktif. Para elit parpol itu harus mendorong anggotanya di parlemen yang disebut namanya untuk memberikan penjelasan yang jujur dan berani dikonrontasi.
Pihak istana yang dipimpin Presiden SBY, lanjut dia, harus terus memperkuat jajarannya agar melawan terhadap upaya pemerasan dari politisi. termasuk mencegah upaya suap menyuap. \"Akan lebih produktif lagi dalam upaya menciptakan pemerintahan yang bersih, jika jajaran eksekutif dirangsang untuk bersikap sama dengan Dahlan Iskan,\" tandasnya.
Terpisah, di gedung KPK, mantan Meneg BUMN Sofyan Djalil mengaku tak tahu menahu dengan adanya oknum anggota DPR yang suka memeras. Entah kurang dekat dengan bawahan atau bagaimana, dia menyebut selama menjadi menteri tak pernah dilapori adanya pemerasan. \"Bukannya tidak ada (pemerasan), tapi saya tidak tahu,\" katanya.
Sofyan memang cukup lama meninggalkan kantor BUMN, sebab dia menjabat Meneg pada awal 2007 hingga akhir 2009. Meski demikian, dia menyebut kalau pemerasan itu bisa saja terjadi. Sayang, dia enggan menjelaskan lebih lanjut dan lebih memilih untuk menyebut dirinya tak pernah dilapori.
Dahlan sendiri mengaku tidak khawatir banyak pihak yang \"menyerangnya\" karena telah melapor ke BK DPR. Dia menanggapi enteng ketika banyak politikus di Senayan yang mengatakan laporannya kurang bukti. \"Kita terima saja, kalau ada yang salah kita perbaiki, nggak apa-apa,\" ujarnya disela seminar Kewirausahaan di Bank Indonesia kemarin.
Dia mengaku menyerahkan proses selanjutnya ke BK DPR. Jika BK DPR meminta dirinya mengajukan bukti lagi maka akan dilakukan, kalau nggak maka dirinya akan diam saja. \"Terserah BK, kalau mau kita lengkapi ya kita lengkapi, kalau nggak perlu dilengkapi ya nggak kita lengkapi. Yang pasti, menurut kami itu sudah cukup (bukti-red),\" sebutnya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: