>

Andi Bawa Data Keterlibatan Anas Dkk

Andi Bawa Data Keterlibatan Anas Dkk

JAKARTA  - Mantan Menpora Andi Alifian Mallarangeng mengaku telah menjelaskan proses penganggaran dan pengadaan pusat olahraga Hambalang kepada penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Tersangka dugaan korupsi pada proyek tersebut kemarin diperiksa tujuh jam sebagai saksi untuk tersangka yang juga bekas anak buahnya, Deddy Kusdinar.

Bekas juru bicara presiden tersebut juga mengaku telah memberikan sejumlah data terkait proyek tersebut kepada penyidik. \"Sudah saya kasih,\" kata Andi usai diperiksa di Gedung KPK, Jakarta, kemarin.

Kemarin adalah pemeriksaan perdana Andi sejak ditetapkan menjadi tersangka pada 3 Desember 2012 lalu. Saat tiba dan meninggalkan Gedung KPK, Andi terus mencoba menebar senyum. Mengenakan batik cokelat lengan panjang, Andi ditemani pengacaranya, Harry Pontoh dan Luhut Pangaribuan. Adik Andi, Rizal Mallarangeng, juga mendampingi Andi. Saat Andi diperiksa penyidik di lantai 7, Rizal tak bosan berdiri di pelataran depan lobi gedung KPK dan mengobrol dengan sejumlah wartawan.

Andi menambahkan, dirinya juga menjelaskan posisinya sebagai Menpora saat proyek Hambalang mulai dikerjakan. Mengenai substansi pemeriksaan, ia tak menjelaskan secara detail. \"Saya lupa. Tapi yang jelas, sekali lagi menyangkut posisi saya sebagai Menpora, berkaitan dengan organisasi kementerian itu sendiri, lalu kemudian proses pengadaan dan sebagainya,\" kata Andi.

Andi kemarin membawa data yang dihimpun oleh \"Tim Elang Hitam\". Itu adalah tim bentukan Rizal Mallarangeng yang menyajikan data-data terkait Hambalang. Tiap pekan, data-data tersebut disampaikan kepada media. Rizal Mallarangeng mengatakan data tersebut berisi keanehan proses penganggaran hingga mark up besar-besaran dalam megaproyek senilai Rp 1,2 triliun tersebut. Data-data itu sebagian besar sudah ada dalam audit Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). Namun, menurut Rizal, pihak-pihak yang terlibat belum diaudit forensik. \"Kenapa orang-orang ini tidak juga diforensik,\" katanya.

Rizal menyebut pihak-pihak seperti pemilik perusahaan rekanan Hambalang PT Dutasari Citralaras Mahfud Suroso, Direktur PT Adhi Karya Tbk Teuku Bagus, mantan Deputi Menteri BUMN Muchayat, hingga Ketua Umum Partai Demoktrat Anas Urbaningrum. Menurut Rizal, keterlibatan mereka harus ditelusuri oleh KPK. \"Ini ada tabel korupsi dan mark up-nya. Kenapa mereka-mereka tidak ditelusuri lebih jauh. Kenapa yang dibekukan account Mallarangeng?,\" tanya Rizal.

Rizal mengatakan, sejumlah pihak yang diduga terlibat dalam mark up proyek Hambalang, hingga kini hanya dijadikan saksi. \"Coba audit forensik PT Wijaya Karya, PT Adhi Karya, coba lihat pimpinan-pimpinannya. Coba lihat arus uang di sana,\" ujarnya.

Juru Bicara KPK Johan Budi S.P mengatakan penyidikan kasus Hambalang masih terus dikembangkan. Beberapa pihak yang disebut terlibat oleh pihak Andi, juga sudah diperiksa menjadi saksi. \"Selalu disampaikan bahwa Hambalang ini belum berhenti pada status tersangka Andi Mallarangeng. Nama-nama yang disebut beberapa sudah diperiksa menjadi saksi. Untuk menjadi tersangka, tentu harus ada dua alat bukti yang cukup,\" kata Johan.

Dia mengatakan, penyelidikan mengenai adanya dugaan aliran dana kepada penyelenggara negara juga masih berjalan. \"Permintaan keterangan dalam penyelidikan juga terus dilakukan,\" kata Johan.

(sof)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: