Pertamina Beli Saham Perusahaan Migas di Irak

Pertamina Beli Saham  Perusahaan Migas di Irak

JAKARTA-PT Pertamina (Persero) serius mengembangkan bisnisnya di luar negeri. Perusahaan pelat merah bidang minyak dan gas bumi itu merespon positif tawaran dari pemerintah Irak terkait pembelian saham perusahaan migas asing yang beroperasi di Negeri Seribu Satu Malam itu.

                            \"Pemerintahnya sudah welcome, kita membeli saham di sana sekian persen,\" ujar Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan di kantor Kementerian BUMN, kemarin (22/2). Namun dia masih belum menyebutkan nama perusahaan migas yang akan dibeli Pertamina.

                            Termasuk juga dengan besaran saham yang akan dibeli. \"Pertamina membeli saham minoritas,\" kata Dahlan. Dia hanya mengatakan ada perusahaan asing di sana yang mempunyai kewajiban untuk melepaskan sahamnya. Dalam waktu dekat, akan ada delegasi yang akan berangkat ke Irak untuk menindaklanjuti tawaran kerjasama tersebut.

                            Irak saat ini merupakan salah satu negara dengan produksi minyak terbesar di dunia. Jika proses pembelian tersebut berjalan sukses, minyak hasil penggalian bisa dikirim ke Indonesia. Sehingga bisa mengurangi kuota impor.

                            \"Kalau sudah berjalan, kita bisa dapat penghasilan. Misalnya, kita bisa mengirim ke Indonesia untuk mengurangi impor,\" terang mantan dirut PLN itu.

                            Rencana pembelian saham perusahaan migas di Irak tersebut bisa jadi menjadi pengganti setelah Pertamina batal mengakuisi 32 persen saham perusahaan migas Venezuela, Petrodelta SA. Dahlan mengatakan, pemerintah tidak menyetujui rencana Pertamina tersebut karena harga yang ditawarkan sudah tidak sesuai dengan persetujuan semula.

                            \"Pemerintah dalam hal ini kementerian BUMN melalui RUPS tidak menyetujui karena ada permintaan capex tambahan,\" kata Dahlan. Sebelumnya, Pertamina berencana membeli seluruh saham Petrodelta yang dimiliki perusahaan migas Amerika Serikat, Harvest Natural Resources Inc. Kabarnya, nilai akuisisi ini mencapai USD 725 juta atau hampir Rp 7 triliun.

                            Dahlan mengatakan, pemerintah telah menghitung dan menyimpulkan bahwa akuisisi Petrodelta itu tidak lagi menarik dari sisi investasi. Harvest sebagai induk perusahaan meminta tambahan investasi sehingga menyebabkan nilai investasi Pertamina naik hingga dua kali lipat.

                            Akuisisi masih dimungkinkan tetap terjadi jika Harvest mau menurunkan nilai investasi Pertamina sesuai dengan perjanjian awal. \"Kalau mau seperti dulu lagi. Saya akan mengadakan RUPS lagi jika kembali ke kesepakatan awal,\" kata Dahlan.

(fal)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: