SMPN 11 Bekali Siswanya Dengan Pencak Silat

SMPN 11 Bekali Siswanya Dengan Pencak Silat

JAMBI-Untuk membekali siswanya dalam menjaga diri agar tidak menjadi korban kejahatan berupa penculikan maupun penjambretan, maka SMPN 11 Kota Jambi membekali siswanya dengan kemampuan bela diri khususnya pencak silat agar terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan.

\"Kita tidak bisa selamanya melindungi mereka. Sepulang dari sekolah, maka mereka sendirian. Atas dasar itu kita melakukan pembekalan beladiri khususnya pencak silat, agar kalau mereka bertemu dengan penjahat mereka bisa menghindar,\" sebut Kepala SMPN 11 Kota Jambi, Yonedi, SPd, kemarin.

Selain untuk membela diri, pencak silat juga diajarkan kepada siswanya sebagai ajang pelestarian budaya Indonesia. Dimana saat ini pencak silat kurang digemari selayaknya bela diri lain seperti karate dan taekwondo. \"Kita melakukan latihan silat setiap Sabtu sore dan Minggu pagi. Jadi tidak menganggu kegiatan sekolah,\" jelasnya.

Dikatakannya, seni pencak silat merupakan warisan leluhur bangsa Indonesia. Untuk itu, harus menjadi kewajiban bersama, bukan hanya pemerintah, perguruan maupun padepokan saja, namun juga seluruh elemen masyarakat untuk melestarikan dan membudayakan.

Karena sudah menjadi kewajiban bersama, maka jangan ditanyakan upaya pemerintah dalam melindungi seni dan kebudayaan. Pemerintah terlalu sibuk dengan persoalan yang terlalu besar, justru disini adalah bagaimana sekarang, antara perguruan-perguruan pencak silat melalui IPSI juga KONI mulai merumuskan sebuah bentuk sebagai pelestarian budaya.

Sementara pelatih pencak silat di SMPN 11 Kota Jambi, Edirwan Kadir mengatakan, ada banyak cara bentuk pelestarian budaya. “Caranya bukan memperbanyak perguruan, tetapi menjadikan pencak silat sebagai gaya hidup. Hal ini karena saya sendiri sebagai orang pelatih silat selama puluhan tahun melatih orang, tetap saja setelah lulus sekolah para murid beralih ke kegiatan yang lain,” jelasnya.

Menurutnya, dalam melestarikan dan membudayakan seni pencak silat tentunya harus ada wadah tempat mereka berkumpul. Sehingga, dapat menunjukkan dirinya kepada bangsa dan internasional.

“Kalau kita lihat di youtube sekarang, guru besar silatnya sudah orang bule, bukan orang indonesia lagi. Infomasi ini saya dapat dari teman-teman saya diluar negeri seperti di Singapura, Malaysia, Belanda, Amerika.” tegasnya.

Dirinya juga mengatakan, keberadaan dan perkembangan pencak silat yang sudah berdiri puluhan tahun, kini bukan hanya di Indonesia tapi sudah berkembang juga ke Belanda, Amerika dan beberapa negara lain. Bahkan di pulau jawa, pencak silat masuk dalam mata pelajaran Mulok, bukan lagi ekstrakulikuler.

“Kami memohon perhatian pemerintah jangan sampai seni budaya Pencak Silat yang asli milik orang Indonesia jangan sampai dicaplok dan diklaim oleh negara lain. Untuk itu, kami minta pemerintah untuk secepatnya memasifkan olahraga dan seni beladiri ini,” harapnya.

(lia)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: