Tinggal di Negeri Jiran, Jiwa Tetap Merah Putih

Tinggal di Negeri Jiran, Jiwa Tetap Merah Putih

 Anwar berkisah, sekitar lima tahun lalu ada salah seorang pejabat dari Jakarta yang datang ke Sebatik. Lalu, pejabat tersebut mewacanakan larangan membeli barang dari Malaysia. Tentu saja wacana itu ditolak warga. Setelah dijelaskan, pejabat tersebut mencabut kata-katanya. \"Kalau dilarang masuk, mau makan apa di sini\" Semua dari sana,\" ucapnya.

 Menurut dia, pemerintah tidak seharusnya melarang mereka berdagang dengan warga Tawau. Sebagian besar warga Tawau adalah orang Indonesia. Rata-rata berasal dari Sulawesi Selatan. Bahkan, pemimpin kota tersebut, ujar Anwar, merupakan keturunan Gowa, Sulsel. \"Pada zaman pemerintahan Soekarno dulu, Tawau merupakan bagian dari Indonesia. Sekarang sudah jadi wilayah Malaysia.\"

 Anwar berharap pemerintah mau membantu memperbaiki rumah warga Sebatik yang kebanyakan semipermanen. \"Harapan kami tidak tinggi-tinggi. Kami hanya ingin pemerintah Indonesia lebih memperhatikan nasib warganya di perbatasan. Khususnya soal permukiman yang kurang layak ini,\" tegasnya.

(*/c5/ari)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: