>

Warga Minta Gereja Dibongkar

Warga Minta Gereja Dibongkar

Sementara itu, anggota Komisi A DPRD Kota Jambi Rasdi, terkait perizinan tersebut mengatakan, dalam waktu dekat akan memanggil pihak pembangun gereja, Warga RT 19, juga pihak Pemkot Jambi untuk mempertanyakan masalah izin tersebut.

‘‘Nanti kita sampaikan kepada komisi A, hal ini harus ditindak lanjuti. Kita akan panggil pihak terkait dan Pemkot juga untuk membahasnya,’‘ kata Rasdi.

Namun demikian, Rasdi menyebutkan, sebuah bangunan harus ada izin warga sekitar, dan juga IMB. ‘‘Termasuk bangunan itu tempat ibadah, juga harus sesuai aturan yang berlaku, kalau menyalahi aturan ya harus ditertibkan,’‘ jelas Rasdi.

Selain itu, menurutnya nanti Pemkot juga harus bertindak tegas, jika memang tidak ada izin dan masyarakat menolak bangunan tersebut, maka mau tidak mau mesti dibongkar. ‘‘Kita tidak berpihak kepada suatu agana dalam hal ini, agama apapun dalam membangun tampat ibadah harus sesuai aturan,’‘ tegasnya.

‘‘Terkait gereja itu, kalau memang warga tidak menyetujui, ya harus dibongkar,’‘ tandasnya.

Sementara itu, Kepala Kantor Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) Kota Jambi Komari, belum bisa diminta tanggapannya soal perizinan bangunan tersebut. Saat dikonfirmasi Komari mengaku sedang mengikuti rapat. ‘‘Maaf ya mas, saya sedang ada rapat sekarang,’‘ jelasnya singkat.

Sementara itu, meski sudah ada desakan dari warga setempat agar bangunan itu dibongkar, namun penjaga bangunan tersebut, Jansaris Saragih, mengatakan, bangunan itu hanya digunakan untuk tempat pertemuan saja. ‘‘Ya, ini hanya digunakan untuk pertemuan umat kristen saja,’‘ kata Jasaris.

Namun demikian, warga menyebut seringkali setiap Minggu dijadikan tempat ibadah bukan hanya untuk pertemuan seperti kesepakatan awal.

Sayangnya, saat ditanyakan tentang perizinan bangunan tersebut, seperti IMB dan izin dari warga sekitar, Jasaris mengaku tidak tahu sama sekali. Menurutnya,  yang mengetahui soal perizinan adalah RT setempat. ‘‘Kalau yang tahu ada izin itu RT, kami belum tau sama sekali. Entah ada atau tidak saya tidak tahu,’‘ ungkapnya.

Ditanyakan sudah berapa lama bangunan ini dibangun? Jasaris mengatakan sudah dibangun sejak dua tahun lalu. ‘’Sebelumnya warga tidak mempermasalahkannya,’’ pungkasnya. 

(jun)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: