BOKS Ke \"Kota Suci\" Muslim Tunisia, Mengunjungi Masjid Tertua di Afrika
Ke \"Kota Suci\" Muslim Tunisia, Mengunjungi Masjid Tertua di Afrika
Malam Tiba, Kaum Perempuan pun Tak Keluar Rumah
Sebagai negara terkecil di Afrika Utara, Tunisia justru memiliki banyak situs Islam bersejarah. Sebagian besar di antaranya berada di Kota Kairouan. Berikut laporan wartawan Jawa Pos WAHYU DWI FINTARTO yang berkunjung ke sana akhir bulan lalu.
--
Begitu minibus yang mengantarkan saya dan rombongan berhenti, bangunan kukuh seperti benteng terlihat di depan kami. Jam digital di gadget Android saya saat itu menunjukkan pukul 09.00. Tetapi, saat kami turun dari minibus, terik matahari langsung menerpa. Untungnya, angin lumayan kencang dan udara musim semi saat itu tidak sampai membuat kami kepanasan.
Bangunan mirip benteng tersebut sesungguhnya merupakan bagian dari tembok kota tua di Kairouan. Itulah kota Islam pertama di Afrika Utara. Pernah menjadi ibu kota kebudayaan Islam (Islamic Cultural Capital), saat ini Kairouan masuk dalam situs UNESCO World Heritage. Atas undangan Tunisia Tourism Board dan Qantas Airways, saya dan lima wartawan lain dari Indonesia mendapat kesempatan berkunjung ke kota tersebut.
Kairouan atau al-Qairawan merupakan ibu kota Provinsi Kairouan. Dari Kota Tunis, ibu kota Tunisia, Kairouan hanya berjarak sekitar 120 kilometer di sebelah selatan dan dapat dicapai tidak sampai satu setengah jam dengan mobil atau minibus.
Kebetulan, dari Kota Tunis yang berada di utara, kami melakukan perjalanan dan menginap dulu di Sousse atau Soussa, kota pantai di timur Tunisia. Dari Sousse, perjalanan darat ke Kairouan yang berjarak sekitar 50 kilometer itu hanya memakan waktu tidak sampai sejam.
Berada di wilayah pedalaman dengan kondisi alam yang kering, Kairouan menjadi salah satu kota terpenting di Tunisia. Kekhalifahan Islam merebut wilayah Tunisia dari kekuasaan Romawi pada awal abad ke-7. Di bawah Dinasti Aghlabiyah (Aghlabid), pemerintahan Islam di bawah Kekhalifahan Abbasiyah yang berpusat di Baghdad, Iraq, Kairouan selanjutnya dibangun dan dijadikan ibu kota pemerintahan.
Kini setelah lebih dari 1.300 tahun, Kairouan menjadi destinasi wisata dan ziarah. Selain warga Tunisia yang 95 persen dari sekitar 10,8 juta penduduknya merupakan muslim Suni, banyak umat Islam dari negara-negara sekitar dan belahan dunia lain yang datang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: