Hujan dan Salju, Pakai Vest-Jaket Empat Lapis

Bersepeda Ikuti Giro d’Italia, Lomba Terberat di Tempat Terindah
Setiap hari baru selalu menggantikan hari sebelumnya sebagai yang terberat. Kamis lalu (29/5), kami belajar betul tentang repotnya bersepeda saat hawa sangat dingin, diguyur hujan es, plus dikelilingi salju tebal.
Catatan AZRUL ANANDA dan YUDY HANANTA dari Italia
Dari sangat indah, ke semakin indah.
‘’Dolomites is too beautiful to be true,’’ tulis John Boemihardjo di status BlackBerry-nya. Kawasan pegunungan Dolomites itu begitu indahnya, sulit dipercaya tempat ini benar-benar ada!
Rabu malam lalu (28/5), kami begitu tersiksa oleh dingin (7 derajat Celsius) dan hujan ketika sampai di hotel kami di kota resor kecil San Martino, Castrozza (di ketinggian 1.500 meter).
Begitu masuk hotel, kami langsung mandi air hangat/panas, makan malam, lalu cepat-cepat istirahat setelah brifing rutin. Kami tahu kami sudah di kawasan pegunungan Dolomites. Namun, kami belum sadar bahwa lingkungan sekitar kami punya pemandangan luar biasa indah.
Kami baru sadar ketika bangun pagi-pagi. Rata-rata sudah bangun sekitar pukul 05.00. Dan, begitu kami membuka balkon kamar, wow! Pegunungan Dolomites berada di sekeliling kami, berhias salju putih yang begitu mengagumkan.
Walau beberapa di antara kami masih memakai celana pendek dan sandal, kami lupa dingin dan ingin segera foto-foto sebelum makan pagi.
Beberapa langsung mengirimkan foto itu kepada keluarga atau teman. Dan langsung dapat respons yang luar biasa.
‘’Melihat fotonya saja sudah terharu,’’ balas salah satu istri peserta.
Saat breakfast, kami terus membicarakan beratnya rute dan hawa dingin hari sebelumnya. Juga, soal betapa sulit dipercayanya keindahan di sekeliling kami saat itu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: