Biaya Kuliah Masih Mahal
Nuh menjalaskan dari sekian banyak pelamar SBM PTN, tentu ada yang berharap mendapatkan beasiswa pendidikan mahasiswa miskin (Bidik Misi). Misalkan kuota bidik misi sudah penuh, tetapi masih ada mahasiswa yang tidak mampu secara finansial, tugas kampus untuk mencarikan solusinya.
Cara-cara yang bisa ditempuh adalah memberikan keringanan pembiayaan, skema uang kuliah diangsur, atau bahkan mencarikan dosen untuk menjadi orangtua asuh. Dia mengatakan PTN dipersilahkan memobilisir para dosen untuk menjadi orangtua asuh bagi mahasiswanya yang tidak mampu.
Secara garis besar, Nuh mengatakan pembiayaan SPP kuliah di PTN sudah diatur supaya lebih murah. SPP di PTN saat ini sudah termasuk dengan biaya-biaya lain seperti uang gedung, uang praktek, dan biaya sejenisnya. \"Namanya uang kuliah tunggal (UKT, red),\" katanya.
Nuh mengatakan dengan UKT itu mahasiswa sudah tidak boleh dibebani biaya uang gedung dan lain-lainnya. Kemendikbud juga menerapkan beberapa jenjang besaran UKT. Jenjang UKT paling murah sebesar Rp 0 alias gratis sampai Rp 500 ribu per semester. Jenjang UKT kedua adalah lebih dari Rp 500 ribu hingga RP 1 juta per semester. Dua kelompok UKT ini harus diberikan kepada minimal masing-masing 5 persen mahasiswa miskin diluar penerima Bidik Misi.
\"Saya berharap tidak ada lagi laporan orang miskin dilarang kuliah, gara-gara urusan finansial padahal kemampuan akademiknya bagus,\" ungkap Nuh. Dia berpesan selama masa penerimaan mahasiswa baru ini, PTN harus benar-benar ramah sosial.
(wan/yos/cr14/sun/feb/dik/fth)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: