>

Penderita Ispa 40 Persen Balita

Penderita Ispa 40 Persen Balita

 

Jika keduanya gagal terlaksana karena dampak asap yang mengkhawatirkan, maka opsi menggunakan kapal perang TNI AL atau PELNI akan dilakukan. ‘‘Akan tinggal bersama dalam  dalam 1 bulan atau 1 sampai 5 minggu ke depan,’‘ ucapnya.

 

Pelaksanaan dan teknisnya pun masih didiskusikan dengan para gurbernur provinsi yang terdampak dan kementerian terkait. ‘‘Saat ini sebenarnya gurbernur sudah memiliki otoritas dalam melakukan assessment terkait hal itu,’‘ ucapnya. Namun, evakuasi masih sangat dipertimbangkan untuk dilakukan.

 

Tak hanya itu, kemungkinan evakuasi juga diungkapkan oleh Menteri Sosial, Khofifah Indar Parawansa. Pihaknya berencana membangun sebuah tenda yang di dalamnya memiliki alat purifiying air agar pengungsi mampu menghirup udara yang lebih bersih. ‘‘Kami sedang melakukan exercise terkain ini, sedang dalam tahap finalisasi,’‘ tuturnya.

 

Tenda tersebut nantinya disiapkan tidak jauh dari tempat tinggal masyarakat. Tak hanya itu, masyarakat Kalimantan Tengah juga akan evakuasi ke Banjarmasin. Yakni, dib alai diklat Kemensos dengan kapasitas 250 kamar. ‘‘Sehingga bisa untuk 250 KK, ini akan digunakan jika ada keputusan untuk evakuasi warga di Kalteng,’‘ ucap Khofifah.

 

Kementerian Sosial juga akan memberikan bantuan santunan bagi para korban tewas akibat bencana kabut asap. ‘‘Kalimantan Tengah ada 7 orang, Sumatera Selatan ada 4 orang, dan Riau 1 orang,’‘ tuturnya. Sementara itu, terkait bantuan sebesar Rp 900.000 sedang disiapkan dan sudah berkoordinasi dengan Kementerian Keuangan. Totalnya mencapai 1,09 T untuk sekitar 1,44 juta jiwa per kepala keluarga.

Bantuan Kesehatan Kembali Dikirim

Dampak paling nyata dari bencana asap adalah masalah kesehatan. Lebih dari tiga bulan terpapar udara bercampur asap membuat daya tahan masyarakat kian menurun. Buktinya, pergerakan dari satu minggu terakhir jumlah penderita infeksi saluran pernafasan atas (ISPA) naik drastic. ‘‘Kenaikan rata-rata 500 orang perminggunya,’‘ lapor Kepala Pusat Penanggulangan Krisis Kesehatan Achmad Yurianto pada Menteri Kesehatan (Menkes) Nila Moeloek kemarin.

Melihat kondisi yang kian menghawatirkan, Menkes langsung menginstruksikan untuk kembali mengirim tambahan bantuan ke daerah-daerah terdampak. Beberapa bantuan yang akan didistribusikan meliputi 125 ribu masker ke 97 kabupaten/kota terdampak, makanan tambahan 11 ton, alat penjernih air, serta 4482 oximetry (alat cek denyut jantung) dan sontheimer (alat menghitung kecepatan pernapasan anak-anak yang diperkirakan menderita ISPA.

Selain itu, 70 unit alat penjernih udara (air purifier) untuk rumah sakit,  oksigen konsentrate dan 500 unit kit penanggulangan asap ke puskesmas-puskesmas.  ‘‘Untuk penjernihan air pasti ada kesulitan. Di sana air payau. Tapi kita akan minta bantuan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PU Pera) ya,’‘ ujar Nila.

Menkes menyatakan, daerah-daerah tersebut sudah masuk dalam kondisi darurat kesehatan. Karenanya, semua pihak tidak boleh berdiam diri. Ia meminta agar rumah sakit pendidikan di luar wilayah terdampak untuk ikut turun tangan. Tapi, paling penting adalah mengevekuasi warga rentan, baik balita, bayi, ibu hamil, dan lansia ke shelter pengungsian.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: