>

Kandidat Galau Cari Pendamping

Kandidat Galau Cari Pendamping

Survei Menentukan, Berharap Ilham di Last Minute

  JAMBI- Dari tiga daerah yang Pilkada tahun 2017 mendatang,  kini baru satu pasangan calon bupati Muarojambi yang sudah menentukan pasangan, yakni Ivan Wirata bersama Dedi Sularso (Idola). Sedangkan calon lain belum ada yang berpasangan. Padahal, tahapan Pilkada sudah lama dimulai.  

  Pengamat Politik Jafar Ahamd melihat tarik ulur penentuan wakil ini terjadi karana pertimbangan kepala daerah untuk mentukan wakil itu tidak lah sekit. Pertama yang menjadi pertimbangan adalah basis, karena tidak selalu calon yang muncul saat ini memiliki basis yang kuat.

“Jadi pertimbangannya itu tidak sedikit, pertama yang ditentukan itu adalah daerah basis. Tapi tidak selalu orang yang memiliki basis ini kuat, makanya ada survey,” ucapnya.

Selanjutnya terik ulur ini juga terjadi karena calon wakil Bupati belum mampu menarik partai pengusung. Jika hal ini bisa dilakukan, maka pentuan wakil justru akan lebih mudah.

“Selain basis, apakah orang yang bersangkutan itu bisa manarik partai pengusung, memang sejuah ini belum terlihat,” katanya.

Kemudian adalah pemberian support sumber daya yakni pendanaan dan sebagainya. Jadi tarik ulur ini terjadi di karenakan beberapa permaslahan tersebut.

“Jadi kalau tarik ulur wakil itu terjadi karena persolan ini. Memang sejuah ini belum ada yang bisa di pastikan,” sebutnya.

Berangkat dari kondisi seperti ini, tidak menutup kemungkinan komitmen ini bisa berubah sampai tahap pendaftaran. “Misalnya sudah ada kesepakatan, tapi jelang dua minggu kesepakatan itu tidak bertemu, jadi bisa saja berubah,” jelasnya.

Menurut Jafar, perubahan sikap dan komitmen dalam sebuah politik itu bisa saja setiap saat. Bahkan perubahan ini bisa terjadi pada detik-detik terakhir pendaftaran.

“Politik itu bisa berubah. Jadi saat ini ada yang belum menentukan wakil itu adalah hal yang wajar, karena memang untuk penentuan wakil itu banyak yang harus di pertimbangkan,” katanya.

Intinya dalam beberapa survey itu yang menjadi pertimbangan penentuan wakil yakni seberapa besar wakil bisa mempengaruhi suara. Kemudian seberapa besar bisa mensupport sumber daya dan seberapa besar kemampuan membangun relasi dengan partai.

“Cikal bakal itu sudah ada, tapi kandidat masih dalam penjajakan untuk penentuan deal politik,” sebutnya.

Sementara itu pengamat politik lainnya, Muhammad Farisi menyebutkan terjadinya tarik ulur karena para calon melakukan penjajakan politik. Belum lagi, koalisi partai yang gemuk akan membuat penentuan wakil ini akan lamban.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: