Tahun Depan, Seluruh Kota akan Dibangun e-Warong
JAKARTA – Tahun ini sudah ada 40 kota yang memiliki Warung Gotong Royong elektronik (e-Warong). Tahun depan, Kemensos kembali menambah jumlah e-Warong di 98 kota di Indonesia. Selain itu ada e-Warong juga akan hadir di 300.
Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa menyampaikan rencana membuka lebih banyak e-Warong di hadapan 50 peserta Kader Bangsa Fellowship Program kemarin (2/8). ”E-Warong ini tidak sekadar menyalurkan kebutuhan pokok warga yang menggunakan Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) saja,” kata Khofifah pada acara yang dihelat di Taman Makam Pahlawan Nasional Utama (TMPNU) Kalibata itu.
Dia menuturkan, e-Warong dikelola masyarakat. Mulai pembelian hingga penjualan. Ada sekitar 500 hingga 1.000 keluarga yang bisa membeli kebutuhan pokok di e-Warong. ”Tentu ini membutuhkan menejemen yang baik. Para pemilik e-Warong secara tidak langsung dipaksa bisa mengelola,” ucapnya.
Pemilik e-Warong sendiri juga pemilik KKS. Khofifah mengaku prihatin karena para penerima KKS yang notabene tergolong tidak mampu tidak berani memiliki cita-cita tinggi. ”Saya beberapa kali menemui mereka dan beberapa kali ditanya tentang cita-cita anaknya, tidak ada yang berani ngomong. Malu,” tuturnya.
Dia berharap adanya e-Warong tidak hanya membantu dalam hal kebutuhan pokok. Tetapi juga belajar manajemen. ”Para pengelola e-Warong ini akan belajar caranya menghadapi kepala cabang bank atau kepala Bulog di wilayahnya,” ujarnya. Menurut Khofifah, dengan tidak berani memiliki cita-cita tinggi, maka tidak ada dorongan untuk maju. Akibatnya tidak ada upaya untuk meningkatkan taraf ekonomi, pendidikan, dan sosial. ”Nanti akan menurunkan kemiskinan, maksudnya miskinnya turun temurun,” kelakarnya.
Program itu merupakan tindak lanjut dari upaya mengentaskan kemiskinan melalui sinergi Program Keluarga Harapan (PKH) dengan program Kelompok Usaha Bersama (KUBE). ”Transaksi yang dapat dilakukan di E-Warong yakni program bantuan bersubsidi seperti pembayaran listrik bersubsidi, gas elpiji 3 kg bersubsidi, pupuk bersubsidi, dan program subsidi lainnya,” jelasnya. Harga yang dijual pun lebih murah daripada harga di warung pada umumnya.
(lyn/oki)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: